Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI KERTAS: Biaya impor bahan baku bekas naik 60%

JAKARTA--Asosiasi Pengusaha Pulp dan Kertas Indonesia mengingatkan biaya impor kertas bekas meningkat hingga 60% menjadikan harga kertas berbahan baku kertas bekas di dalam negeri meningkat hingga 30%-40%.Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pulp dan

JAKARTA--Asosiasi Pengusaha Pulp dan Kertas Indonesia mengingatkan biaya impor kertas bekas meningkat hingga 60% menjadikan harga kertas berbahan baku kertas bekas di dalam negeri meningkat hingga 30%-40%.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Hendra Gunawan mengungkapkan saat ini pasar dalam negeri baru dapat memenuhi 30% dari total kebutuhan kertas bekas untuk didaur ulang menjadi kertas kemasan, koran, dan kertas tulis.

Adapun kebutuhan kertas bekas dalam negeri diperkirakan mencapai 6 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, sekira 4,5 juta ton digunakan untuk industri kemasan dan sisanya 1,5 juta ton untuk industri koran.

Sebelumnya Permendag No.39/2009 tentang Ketentuan Impor Non Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) mensyaratkan seluruh impor kertas bekas harus melalui proses Verifikasi Penelusuran Teknik Impor (VPTI) serta melibatkan kerja sama operasional Sucofindo-Surveyor Indonesia (KSO-SCSI).

"Ini kan persoalan waktu, dengan adanya aturan ini waktu yang dibutuhkan jadi makin panjang menjadi 5 hari sampai dua minggu tambahannya. Biaya impor juga makin tinggi. Padahal sebelumnya kertas bekas 1 hari--2 hari setelah dikumpulkan bisa dikirim," ujarnya, Rabu (13/3/2013).

Menurut Hendra sebelum ada aturan tersebut, proses impor kertas bekas hanya melalui tiga tahapan sederhana. Pertama kertas bekas dari wilayah Eropa akan dikirim di Belanda untuk dikumpulkan.

Apabila seluruh kertas dalam jumlah tertentu telah terkumpul, tahap selanjutnya adalah pengiriman ke Indonesia.

"Ini hanya berlangsung beberapa jam saja," tegasnya.  (ra)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Others
Sumber : Rika Novayanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper