BISNIS.COM, SURABAYA–Apartemen kelas menengah di Surabaya diperkirakan semakin berkembang sejak 2010 dengan fokus membidik pasar Kawasan Timur Indonesia dibandingkan masyarakat Surabaya.
Ketua Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur Erlangga Satriagung mengatakan pembangunan apartemen kelas menengah dengan harga di bawah Rp1 miliar sejak dua tahun lalu semakin menggeliat. Namun pasar yang dibidik justru konsumen di luar Surabaya.
“Masyarakat Surabaya masih menganggap apartemen sebagai lifestyle, pembeli terbesar dari Kawasan Timur Indonesia. Mereka dari dulu memang menganggap Surabaya sebagai second home karena karakter bisnis yang dijalankan, mereka lebih senang berpartner dengan masyarakat Jawa Timur,” kata Erlangga saat dihubungi Bisnis hari ini, Selasa (12/3/2013).
Dia menjelaskan masyarakat Surabaya sendiri lebih memilih tinggal di landed house (rumah tapak), meskipun harus membeli di Surabaya bagian Barat dan Timur karena persediaan lahan di tengah kota sudah terbatas.
“Kalau di Jakarta apartemen menjadi kebutuhan primer karena problem macet dan untuk mendekatkan dengan tempat kerja. Kalau di Surabaya macet tidak separah di Jakarta, mereka membeli rumah tapak di Sidoarjo misalnya dan kerja di Surabaya, masih bisa ditempuh 30 menit sehingga hanya sebagian kecil dari mereka yang berminat membeli apartemen,” ungkapnya.
Adapun saat ini setidaknya ada 3 pengembang besar yang sedang menggarap apartemen segmen menengah yakni PT Intiland Development Tbk, PT Ciputra Surya Tbk, dan PT Pakuwon Jati Tbk.
Wakil Presiden Direktur Intiland Sinarto Dharmawan mengatakan pada segmen pengembangan township and estate, Intiland akan fokus membangun perumahan Serenia Hills di Jakarta Selatan, Talaga Bestari di Tangerang, dan Graha Natura di Surabaya.
Menurutnya, peluncuran kluster Morning Glory menjadi bagian dari perkembangan terbaru di Graha Natura Surabaya. Dia mencatat seluruh unit hunian pada 4 blok yang ditawarkan pada tahap perdana telah ludes terjual.
Pengembangan Graha Natura merupakan proyek residensial unggulan di Surabaya Barat. Intiland tengah mengebut realisasi pembangunan kluster Morning Glory yang terdiri dari 96 unit rumah dengan nilai proyek mencapai Rp250 miliar.
Proyek hunian eksklusif itu akan melengkapi total 200 rumah yang telah dibangun pada 3 kluster di lahan seluas 32 hektare. Bahkan, ucapnya, pengembangan kluster masih dapat dioptimalkan pada luas lahan yang belum tergarap seluas 48 hektare.
“Total potensi lahan pengembangan rumah di Graha Natura mencapai 80 hektare. Realisasi pembangunan bisa lebih cepat mengingat banyaknya permintaan,” katanya.
Pakuwon Group membidik segmen menengah lewat pembangunan dua tower apartemen di kawasan Supermal Mansion senilai Rp800 miliar.
Sutandi Purnomosidi Direktur Marketing Pakuwon Group mengatakan bangunan apartemen di atas mal masih banyak peminat. Bukan saja dari kalangan atas tetap juga dari segmen menengah yang membutuhkan hunian bertikal dibawah Rp300 juta per unit.
"Perkembangan pasar menengah yang relatif besar inilah yang mendorong kami untuk memacu pengembangan apartemen murah," ungkapnya.
Sedangkan Ciputra Surya saat ini kembali meneruskan proyek pembangunan hotel, apartemen dan perkantoran, setelah kelar mal Ciputra World Surabaya (CWS) 1.
Adapun 3 proyek yang sedang dikerjakan saat ini yakni apartemen Voila, Ciputra World Hotel, dan SkyLoft – a lifestyle Soho.