BISNIS.COM, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia II membentuk komite pengawas dalam pelaksanaan proyek pengembangan terminal peti kemas Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok.
Ketua Komite Pengawas Proyek Kalibaru, Erry Riyana Hardjapamekas menjelaskan pihaknya akan memberikan saran dan rekomendasi bagi Direksi PT Pelindo II dalam pelaksanaan proyek terminal peti kemas Kalibaru senilai Rp24 triliun.
Erry menyatakan komite pengawas merupakan komite independen yang akan mengawasi pelaksanaan proyek Kalibaru NewPriok.
Komite pengawas (oversight commite) juga akan melakukan pengawasan dalam negosiasi perpanjangan konsesi PT Jakarta international container terminal.
Erry menjelaskan pihaknya akan memberikan saran dan rekomendasi bagi Direksi PT Pelindo II dalam pelaksanaan proyek Kalibaru.
“Kita secara independen akan mengawasi proyek Kalibaru sehingga tidak ada intervensi dari stakeholder seperti partai politik atau pihak lain,” ujarnya di Jakarta, Rabu (6/3/2013).
Dia menjelaskan pihaknya akan berusaha menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengerjaan proyek Kalibaru kepada masyarakat.
Komite pengawas itu juga terdiri dari beberapa tokoh antara lain Faisal Basri sebagai juru bicara, Lin Che Wei sebagai sekretaris komite dan Natalia Soebagjo serta Fikri Assegaf sebagai anggota komite.
Komite pengawas itu, tuturnya, akan bertugas selama 24 bulan sejak 1 Februari 2013.
Proyek Kalibaru senilai Rp24 triliun itu ditargetkan dapat dimulai dikerjakan pada 2013 setelah keluarnya izin Amdal pada Desember 2012.
PT Pelindo II menargetkan dapat mengoeprasikan terminal I Kalibaru pada 2014 sehingga bisa meningkatkan efisiensi pelayanan bongkar muat di Tanjung Priok.
