JAKARTA-PT Angkasa Pura II menyatakan Bandara Supadio Pontianak beroperasi secara normal kembali sejak pukul 07.50 WIB hari ini (31/12) setelah selesainya proses evakuasi pesawat Lion Air JT 718 yang mengalami insiden sehari sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura II Trisno Heryadi mengatakan setelah selesai evakuasi pesawat itu, atas seizin Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bandara di Kalimantan Barat itu telah beroperasi secara normal.
“Proses evakuasi roda pesawat dari lokasi tergelincir sudah berhasil dilakukan, sejak pukul 05.01 WIB tadi pagi, semua roda sudah ada di pavement atau badan landasan dan kami langsung melakukan upaya penarikan badan pesawat ke apron,” katanya hari ini (31/12).
Insiden pesawat berjenis Boeing 737-400 dengan registrasi PK-LII terjadi usai menyelesaikan proses pendaratan pada Minggu (30/12), pukul 22.20 WIB. Pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-718 yang membawa 152 penumpang dan enam awka kabin itu merupakan pesawat terakhir yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng Jakarta menuju Pontianak pukul 20.53 WIB.
Trisno mengatakan kondisi cuaca serupa juga dialami beberapa pesawat yang melakukan pendaratan sebelum JT-718 di antaranya Sriwijaya Air SJ-184 rute sama, Batavia Air Y6-211 rute Yogyakarta-Pontianak.
Dia menceritakan insiden itu terjadi ketika pesawat Lion Air hendak berbelok, salah satu roda bagian kanan keluar dari runway dan masuk rumput sekitar 200 meter menjelang ujung landasan, diduga pengaruh landasan yang basah akibat hujan.
Dia menegaskan setelah insinden terjadi, Bandara Supadio langsung menjalankan prosedur penanggulangan kondisi darurat dengan menutup landasan dan mengupayakan proses penyelamatan terhadap penumpang.
“Terkait dengan insiden ini, kami sudah merencanakan langkah-langkah ke depan guna mengantisipasi terjadi insiden serupa. Kalau untuk perawatan aspal landasan, secara rutin dan terjadwal selalu dilakukan,” tuturnya. (yus)