Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI TEKSTIL: Tarif listrik naik, PHK dilakukan

JAKARTA-- Kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) sebesar 15 % pada 2013 membuat pelaku usaha tekstil dan produk tekstil (TPT) harus memangkas biaya produksi melalui pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan.Tahun depan, industri TPT di dalam

JAKARTA-- Kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) sebesar 15 % pada 2013 membuat pelaku usaha tekstil dan produk tekstil (TPT) harus memangkas biaya produksi melalui pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan."Tahun depan, industri TPT di dalam negeri terus mengalami hambatan dengan besarnya kenaikan TTL serta meningkatnya upah minimum provinsi (UMP). Untuk mengurangi biaya produksi, produsen akan mengurangi jumlah karyawan," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ernovian G. Ismy, di Jakarta, Jumat (28/12/2012).Pertumbuhan industri TPT pada 2013, menurut Ernovian, akan menurun drastis akibat tingginya biaya energi."Tahun lalu, pertumbuhan industri TPT Indonesia mencapai 13,4 persen. Dengan tingginya biaya energi pada 2013, diperkirakan pertumbuhannya sebesar lima persen," paparnya.Sedangkan Ketua Umum API, Ade Sudrajat, mengatakan kenaikan TTL sangat memberatkan sektor industri TPT dan membuat daya saing produk Indonesia terus melemah."Bagi industri tekstil, listrik memiliki kontribusi yang sangat besar dalam struktur biaya produksi. Pada pabrik pembuatan serat, pasokan listrik memberikan kontribusi 25 persen dari keseluruhan biaya produksi," ujarnya.Ade menambahkan, untuk industri pertenunan, pasokan listrik mempunyai peranan sebesar 14,4 persen dalam proses produksi."Sektor energi khususnya listrik sangat berpengaruh terhadap produksi TPT. Hanya industri garmen yang persentase listriknya kecil dalam struktur biaya produksi, yakni hanya 1,3 persen," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper