JAKARTA—Komite Nasional Keselamatan Transportasi meminta PT Angkasa Pura II meningkatkan tindakan pengawasan terhadap sistem kelistrikan di Bandara Soekarno-Hatta guna memperbaiki tingkat keselamatan penerbangan.Rekomendasi itu adalah hasil evaluasi atas investigasi awal Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait dengan terganggunya pelayanan lalu lintas penerbangan di bandara itu pada 16 Desember 2012.Investigasi itu dilakukan terpadu bersama dengan unsur TNI Angkatan Udara, Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, PT Angkasa Pura II (AP II), dan PT PLN.Tatang Kurniadi, Ketua KNKT selaku Ketua Tim Terpadu, mengatakan tujuan investigasi itu guna memperbaiki tingkat keselamatan penerbangan dan mencegah kejadian serupa tak terulang kembali.“Rekomendasi tim kami agar AP II meningkatkan tindakan pengawasan terhadap sistem kelistrikan di Bandara Soekarno-Hatta,” katanya dalam siaran pers, Selasa (25/12).Pada 16 Desember 2012, terjadi kerusakan pada kapasitor uninterruptible power upply atau UPS I yang mengakibatkan pemanduan harus dilaksanakan secara non radar. Pemanduan secara non radar yang dilakukan tidak mengakibatkan incident maupun accident.Untuk kepentingan keselamatan, pemanduan dilakukan dengan prosedural control (non radar) di antaranya menunda seluruh penerbangan yang akan berangkat dari bandara sebanyak 21 pesawat, mendahulukan pesawat yang akan mendarat sebanyak 18 pesawat.Pendahuluan pendaratan ini dengan menambah jarak aman dari pesawat satu dengan lain sesuai dengan prosedur standar. Selain itu terdapat dua pesawat divert (pengalihan), satu pesawat kembali ke asal, dan 22 tertunda dari bandara keberangkatan.Gangguan itu dapat diatasi pada pukul 17:10 WIB dengan melakukan bypass secara manual dari UPS I ke UPS II. Pada jam tersebut pengecekan terhadap seluruh pesawat yang dipandu secara non radar dinyatakan aman.Tatang mengatakan hasil investigasi awal didapatkan komponen kapasitor di UPS 1 terbakar, kapasitor itu berfungsi sebagai snubber filter (penyerap transien) sehingga mengakibatkan saklar otomatis ke UPS 2 tidak berfungsi.Namun Tatang menegaskan langkah yang dilakukan oleh AP II sebagai reaksi terhadap kerusakan UPS I itu dinyatakan sesuai dengan prosedur atau dokumen yang ada.Tindakan pemanduan lalu lintas penerbangan pada saat terjadi gangguan dengan menggunakan prosedur non radar juga dinyatakan sesuai dengan SOP.Pihaknya bersama tim terpadu melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap terbakarnya kapasitor UPS I setelah proses klaim terhadap asuransi selesai.Direktur SDM dan Umum AP II Harry Cahyono membantah tuduhan rendahnya kualitas petugas ATC yang dihembuskan oleh sejumlah media.Dia menegaskan kualitas SDM menjadi konsentrasi pertama dan utama bagi perseroan karena prinsip utama perusahaan adalah menempatkan faktor keselamatan dalam derajat yang paling tinggi.“Karyawan--karyawan AP II dilatih untuk melek mata ngomong safety. Kualitas petugas air traffic control atau ATC ietu merupakan konsentrasi pertama," tegasnya. (Bsi)
RADAR MATI: KNKT minta AP II tingkatkan pengawasan sistem listrik
JAKARTA—Komite Nasional Keselamatan Transportasi meminta PT Angkasa Pura II meningkatkan tindakan pengawasan terhadap sistem kelistrikan di Bandara Soekarno-Hatta guna memperbaiki tingkat keselamatan penerbangan.Rekomendasi itu adalah hasil evaluasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hery Trianto
Editor : Puput Jumantirawan
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu
Babak Baru Harun Masiku: 2 Elite PDIP dalam Bidikan KPK
10 jam yang lalu