JAKARTA: Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku tidak menetapkan deadline bagi PT Pertamina untuk melakukan divestasi anak usaha PT Tugu Pratama Indonesia.Namun, Menteri yang terkenal eksentrik ini akan terus menagih divestasi tersebut.
"Kami kasih kesempatan bagi mereka [Pertamina] untuk merenungkan, memikirkan dan mengevaluasi. Namun saya akan terus tagih," ujarnya Rabu (28/11/2012).Dahlan meminta kepada Pertamina untuk melepas kepemilikan di Tugu Pratama, anak usaha yang bergerak di bidang asuransi. Hal ini disebabkan karena BUMN yang bergerak pada bidang migas tersebut harus menyuntikan modal kepada Tugu Pratama yang dinilai tidak sedikit."Mereka [Pertamina] menyakinkan saya bahwa perusahaan besar pasti punya asuransi sendiri. Namun mereka [Tugu Pratama] tidak sehat, jadi Pertamina harus meningkatkan modal. Ini yang membuat Pertamina jadi tidak fokus," ujarnya.Saat ini, porsi saham Pertamina di Tugu Pratama mencapai 65%, sementara sisanya dimiliki oleh PT Sakti Laksana Prima, Siti Taskiyah dan Mohamad Satya Permadi.Sebaliknya, Tugu Pratama memiliki captive market yaitu pegawai Pertamina serta proyek Pertamina.Dahlan mengharapkan Pertamina melepas kepemilikan kepad para pemegang saham lainnya.Namun apabila Pertamina merasa keberatan, maka Dahlan akan mewajibkan Pertamina meningkatkan kepemilikan saham di Tugu Pratama hingga 95%. (ra)