Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ALAT BERAT: Penjualan tahun depan diprediksi tumbuh tipis

JAKARTA: Industri alat berat diprediksi tumbuh tipis  pada tahun depan didukung ekspansi perkebunan dan hutan serta proyeks infrastruktur.Hendrik K. Hadiwinata, Direktur PT United Tractors Tbk, mengatakan pasar industri alat berat tetap akan tumbuh

JAKARTA: Industri alat berat diprediksi tumbuh tipis  pada tahun depan didukung ekspansi perkebunan dan hutan serta proyeks infrastruktur.Hendrik K. Hadiwinata, Direktur PT United Tractors Tbk, mengatakan pasar industri alat berat tetap akan tumbuh pada 2013 meskipun relatif datar."Pada tahun depan alat berat untuk pertambangan masih mendominasi, tetapi perttumbuh tinggi akan terjadi pada segmen lain, seperti perkebunan dan konstruksi," ujarnya dalam seminar Economic Outlook Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, Kamis (13/9).Lebih rinci dia menjelaskan penjualan alat berat untuk sektor kehutanan pada 2013 akan tumbuh menjadi 1.900 unit dibandingkan dengan tahun ini yang diprediksi menyentuh 1.750 unit. Pembukaan hutan tanaman industri baru mempengaruhi ekspansi penjualan alat berat pada sektor ini.Adapun untuk konstruksi akan tumbuh menjadi 3.200 unit kendaraan dari tahun ini 2.381 unit. Pada segmen ini dipengaruhi oleh proyeksi Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia, multiproyek infrastruktur yang diandalkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Selanjutnya, sektor agro diprediksi tumbuh tipis dari 3.950 unit menjadi 4.000 unit. Ekspansi alat berat pada segmen ini dipengaruhi oleh permintaan global yang tinggi terhadap komoditas perkebunan dan perluasan perkebunan.Sementara itu, pada sektor pertambangan penjualan alat berat diprediksi akan menyentuh 9.400 unit tumbuh dibandingkan dengan tahun ini yang diharapkan mencapai 9.100 unit. Penjualan pada tahun ini turun dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 1.0374 unit."Penurunan itu dipengaruhi oleh krisis ekonomi global dan isu shale gas yang menggantikan batu bara di Amerika Serikat. Dari 525 pembangkit listrik AS yang menggunakan batu bara, saat ini sudah 112 pembangkit listrik yang menggunakan shale gas," ujarnya. (Bsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper