KONTRAK ADIGUNA SHIPBUILDING Naik 70% Menjadi US$17 Juta Tahun Ini

JAKARTA: PT Adiguna Shipbuilding & Engineering memperoleh kontrak hingga US$17 juta pada tahun ini, meningkat drastis 70% dibandingkan dengan perolehan tahun lalu sebesar US$10 juta.Presiden Direktur PT Adiguna Shipbuilding & Engineering Sasha Papadimitriou mengatakan hal itu di antaranya disumbang oleh pekerjaan perbaikan anjungan lepas pantai PHE-40 milik Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) yang baru selesai pengerjaannya awal bulan ini."Nilai kontrak tahun ini sekitar US$17 juta, utamanya dari proyek Wintermar dan Pertamina," ujarnya ketika ditemui di sela-sela acara pelepasan anjungan PHE-40 di Tanjung Priok, Senin (10/9/2012).Sasha mengatakan tahun ini pihaknya mendapatkan pekerjaan membangun tiga unit kapal untuk mengangkut kru ke lepas pantai milik PT Wintermar Offshore Marine Tbk.  Adapun pekerjaan perbaikan anjungan milik Pertamina merupakan pertama kalinya bagi Adiguna. Pekerjaan senilai US$3 juta ini didapatnya dari hasil mengikuti tender yang digelar BP Migas.Menurutnya, perusahaan sangat berminat jika PHE WMO membutuhkan anjungan baru. Seperti diketahui, PHE WMO menargetkan produksi minyak mencapai 40.000 barel per hari dan 210 juta kaki kubik gas per hari (MMscfd) pada 2016 atau setara 75.000 barel minyak ekuivalen per hari.Untuk mencapai target itu, PHE WMO berencana melakukan pengeboran lebih dari 25 sumur eksplorasi, 75 sumur pengembangan, 10 sumur kerja ulang (work over), perawatan 37 sumur, dan pemasangan lebih dari 10 anjungan baru sampai 2016."Kami insyaallah kalau dikasih kerjaan sama Pertamina tentunya mau. Tapi tentu harus melalui proses tender dari BP Migas," ujarnya.Kontrak pekerjaan yang diperoleh Adiguna sebesar US$10 juta. Lingkup pekerjaan di antaranya  fabrikasi fasilitas darat (onshore) milik CNOOC serta pembangunan pipa milik JOB Pertamina Jambi Merang.PT Adiguna Shipbuilding and Engineering tergabung dalam Grup Hamdok, perusahaan galangan kapal nasional. Selain Adiguna, unit usaha Hamdok lainnya adalah PT Wayata Kencana Dockyard Ltd dan PT Dok Duasatu Nusantara. (bas)