Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suntik US$29,38 juta, EQUATOR ENERGY kembangkan blok EAST SONGKANG

JAKARTA— PT Equator Energy siap mengeksplorasi Blok East Sokang di Lepas Pantai Natuna Timur dengan total komitmen investasi 3 tahun pertama hingga US$29,38 juta.Minarsand Rapa, Managing Director PT Equator Energy mengatakan pihaknya sudah siap

JAKARTA— PT Equator Energy siap mengeksplorasi Blok East Sokang di Lepas Pantai Natuna Timur dengan total komitmen investasi 3 tahun pertama hingga US$29,38 juta.Minarsand Rapa, Managing Director PT Equator Energy mengatakan pihaknya sudah siap menggarap blok tersebut, terutama dari segi tenaga kerja yang sudah berpengalaman.“Pada 2013 akhir atau 2014 awal harus ada G& G, sesudah itu seismik, baru kita mulai pengeboran sumur eksplorasi itu paling ngga satu sumur,” ujarnya ketika ditemui usai pengumuman pemenang blok migas dan CBM di Plaza Centris, hari ini, Rabu (5/9/2012).Blok East Sokang didapatkan oleh PT Equator Energy dari hasil lelang reguler blok migas tahap I 2012. Hal itu diumumkan oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo di kantornya, hari ini, Rabu (5/9/2012).Total komitmen investasi 3 tahun pertama masa eksplorasi hingga US$29,38 juta itu terdiri dari studi G & G sebesar US$600.000, survei seismik 3D seluas 500 km2 sebesar US$9 juta, dan pemboran satu sumur eksplorasi sebesar US$19,78 juta. Ada pun bonus tandatangan yang diterima langsung pemerintah adalah sebesar US$1,5 juta.Minarsand mengatakan investasi pengeboran lepas pantai (offshore) memang lebih tinggi dari pengeboran di darat (onshore), bisa 4—5 kali lipat menjadi US$15—US$20 juta per sumurnya. Namun, kelebihan blok lepas pantai adalah tidak ada masalah sosial yang akan terjadi.“Offshore dengan onshore itu berbeda, tapi ada kurang lebihnya. Kalau di darat itu banyak masalah-masalah sosialnya, kalau di laut kan ngga ada. Pengeboran di darat juga tergantung kedalamannya, misalnya US$4 juta. Kalau di laut itu mungkin sampai US$15—US$20 juta karena alat-alat drilling, rig-nya itu di laut dan bahayanya terlalu banyak,” jelasnya.Menurut Minarsand, setelah pengumuman pemenang blok hari ini, selanjutnya sebulan-dua bulan lagi diperkirakan ada penandatanganan kontrak kerja sama (PSC), baru kemudian pengajuan rencana pengembangan lapangan dan WP&B ke BP Migas.Jika akhir 2013 baru mulai eksplorasi, sekitar 5—6 tahun lagi diperkirakan baru bisa berproduksi. Produksi gas dari blok ini kemudian akan dialirkan untuk konsumen di Singapura, setelah melakukan pembicaraan dengan Pertamina dan BP Migas terkait penggunaan pipanya. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper