JAKARTA--Pemerintah optimistis mencapai target penerimaan minyak dan gas dalam APBN-P 2012 sebesar Rp278,02 triliun meskipun terdapat penurunan proyeksi lifting minyak dari 930.000 ribu barel/ hari menjadi 880 ribu barel/hari.Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan asumsi lifting minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara a.l. mempengaruhi pos belanja subsidi energi dan penerimaan migas..Dalam APBN-P 2012, pagu belanja subsidi energi disepakati Rp225,4 triliun, yang terdiri dari subsidi BBM Rp137,4 triliun dan subsidi listrik Rp65 triliun, dan cadangan risiko subsidi Rp23 triliun."Adapun penerimaan migas ditargetkan sebesar Rp278,02 triliun," katanya usai rapat kerja dengan Banggar DPR, Rabu (13/6/2012).Penerimaan migas ini terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh) migas Rp67,91 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) SDA minyak Rp150,84 triliun, PNBP gas Rp47,46 triliun, dan PNBP lainnya yang merupakan bagian dari domestik market obligation (DMO) sebesar Rp11,79 triliun.Penerimaan tersebut diestimasi berdasarkan asumsi lifting minyak mencapai 930 ribu barel/ hari dan lifting gas pada tahun ini diperkirakan dapat mencapai 1.348 mboepd."[Penerimaan migas] Masih bisa dicapai. Paling tidak kan migas menyumbang total Rp250 triliun. Dari minyak kita harapkan Rp150-200 triliun," katanya. (ra)