Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH: Deviasi Rp9.000-Rp9.500 tak signifikan

 

 

Sensitivitas Defisit RAPBN-P 2012 terhadap Perubahan Asumsi Ekonomi Makro

No

Uraian

Satuan Perubahan Asumsi

Asumsi

Potensi tambahan defisit (triliun Rp)

1

Pertumbuhan Ekonomi (%)

-1

6,5

5,78—7,03

2

Tingkat Inflasi (%)

0,1

6,8

Tidak langsung

3

Rata-rata Nilai Tukar Rupiah (Rp/US$)

100

9.000

2,02—2,46

4

Suku Bunga SPN 3 bulan (%)

0,25

5

0,38—0,46

5

ICP (US$/barel)

1

105

0,54—0,65

6

Lifting Minyak (Ribu barel/hari)

-10

930

2,01—2,56

Sumber: Nota Keuangan & RAPBN-P 2012

 

 

JAKARTA: Deviasi nilai tukar Rupiah di kisaran Rp9.000-Rp9.500 dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2012. 

Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan depresiasi rupiah yang berlangsung sekitar 2 minggu terakhir tidak terlalu mengkhawatirkan. 

"Sekarang itu ada di kisaran Rp9.000 sampai Rp9.500, kita terus memperhatikan, tetapi terhadap postur anggaran kita tidak terlalu khawatir," ujar Agus di kantornya, Selasa, 5 Juni 2012. 

Pasalnya, kata Agus, dampak negatif depresiasi rupiah terhadap postur APBN baru akan terasa apabila berlangsung dalam jangka panjang, tidak bisa dilihat dalam waktu sesaat. 

Dalam Nota Keuangan 2012, defisit APBN-P 2012 berisiko melebar Rp2,02 triliun-Rp2,46 triliun setiap deviasi Rp100 rata-rata nilai tukar dari asumsi Rp9.000 per dolar AS. 

Pada kesempatan terpisah, Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan pelemahan rupiah merupakan bentuk transmisi krisis global terhadap perekonomian Indonesia. 

Kendati demikian, Mahendra optimistis pemerintah belum perlu memanfaatkan fasilitas siaga seperti yang dibentuk dalam skema Asean+3, yakni Chiang Mai Initiative Multilateralization. 

"Kita masih jauh dari itu lah, masih aman. CMIM kan sifatnya contigency plan, kalau diperlukan kita bisa tarik, mudah-mudahan kita tidak perlu," katanya. 

Dalam pertemuan baru-baru ini, negara-negara yang tergabung dalam Asean+3 sepakat memperkuat modal CMIM dari US$120 miliar menjadi US$240 miliar. 

CMIM menyediakan fasilitas currency swap bagi negara anggota yang membutuhkan valas guna meminimalisir risiko fluktuasi nilai tukar. Selain itu, CMIM juga menyediakan fasilitas pinjaman dan Asean Bond Market Initiative yang dapat dimanfaatkan oleh negara anggota. 

Menurut Mahendra, ada beberapa ukuran yang menjadi ukuran bagi Indonesia untuk memanfaatkan fasilitas CMIM. Trigger tersebut, lanjutnya, tidak spesifik berpatokan pada depresiasi nilai tukar ke level tertentu. 

"Konteks kita yang penting akses ke situ bisa dipakai setiap saat, tapi kita harap kita tidak perlu harus mengaksesnya karena kondisi stabilitas kita tahan terus." (msb)

 

BERITA LAINNYA:

 

 

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari
Sumber : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper