JAKARTA: Gejolak ekonomi Eropa mulai meredam laju konsumsi domestik yang tercermin dari tingkat inflasi Mei 2012 mencapai 0,07%.Sasmito Hadi Wibowo, Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik, menuturkan terbentuknya inflasi umum sebesar 0,07% terbilang relatif rendah. Inflasi ini lebih rendah dibandingkan inflasi April yang tercatat sebesar 0,21%.Realisasi inflasi Mei juga terbilang rendah dibandingkan dengan inflasi Mei 2011 yang mencapai 0,12% dan 0,29% pada 2010.Rendahnya inflasi Mei lalu, kata Sasmito, berkaitan dengan turunnya harga beras dalam 3 bulan berturut-turut sebagai indikasi tingginya produksi dan pasokan beras di dalam negeri.Turunnya harga beras sepanjang Maret, April, dan Mei, menurut Sasmito, jarang terjadi dan cenderung meredam peningkatan harga barang lainnya."Beras itu lokomotif konsumsi kita loh. Kalau ini turun yang lain mau naik juga takut," ujarnya usai konferensi pers di kantor BPS, Jumat, 1 Juni 2012.Selain itu, kata Sasmito, terjadi anomali pada tren meningkatnya harga barang pada minggu terakhir bulan seiring pembayaran gaji karyawan. "Minggu terakhir kan biasanya banyak orang perkotaan yang gajian, itu biasanya berdampak pada penaikan harga, itu ternyata turun."Menurutnya, hal ini mencerminkan kewaspadaan masyarakat terhadap krisis ekonomi Eropa. Akibatnya masyarakat cenderung mengendalikan konsumsi, sehingga tidak menimbulkan demand yang terlalu tinggi di minggu terakhir bulan mei dan harga-harga stabil."Gangguan di Eropa mempengaruhi pola pikir kita, kita lebih hati-hati. Walaupun di segi pendapatan, kita masih cukup bagus, tapi kan kita harus waspada," ujarnya. (ra)
BERITA LAINNYA:
- IHSG COBA BERTAHAN DI 3.830, RUPIAH NAIK TIPIS
- DOLAR MENGUAT, EURO DITINGGALKAN INVESTOR
- KASUS SISMINBAKUM—Penyidikan Resmi Dihentikan
- DARMIN NASUTION Tahu Ada Bank Yang Taruh Valasnya Di Singapura
- FORUM G20: SBY Janjikan RI Jadi Corong Asean
- RUPIAH DEPRESIASI, BI SIAP GIRING KE Rp9.450
- EURO 2012: PRANCIS BEKUK SERBIA 2-0