Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRODUKSI CENGKEH: Hasil PTPN XII Malang diprediksi meningkat

MALANG: Produksi cengkeh di Kebun Pancursari PT Perkebunan Negara (PTPN) XII Wilayah Malang pada 2012 diprediksi meningkat tajam didukung oleh cuaca baik dan siklus dua tahunan.

MALANG: Produksi cengkeh di Kebun Pancursari PT Perkebunan Negara (PTPN) XII Wilayah Malang pada 2012 diprediksi meningkat tajam didukung oleh cuaca baik dan siklus dua tahunan.

Manajer Kebun Pancursari PTPN XII Wilayah Malang Budi Karyono mengatakan pada 2012 pihaknya menargetkan dapat memanen 204 ton. Target sebesar itu jauh lebih tinggi apabila dibandingkan realisasi panen cengkeh pada 2010 dan 2011.

“Hasil panen cengkeh pada 2010 sebanyak 30 ton, sedangkan pada 2011 turun menjadi 14 ton,” kata Budi Karyono dihubungi dari Malang, hari ini.

Dia menilai rendahnya hasil panen cengkeh pada 2010 dan 2011 disebabkan dua hal, yakni sepanjang tahun iklimnya basah dan siklus dua tahunan produksi cengkeh. Pada 2010, kata dia, kondisi cuaca cukup basah sehingga berdampak pada 2011 hasil panen merosot tajam.

Selain itu, lanjutnya, penyebab lain karena faktor siklus panen. Siklus panen cengkeh mengikuti pola tiga tahunan, yakni naik, turun dua kali, dan naik lagi.  “Pada 2012, merupakan siklus produksi naik. Ditambah dengan kondisi yang cuaca yang mendukung, yakni tidak terlalu basah, sehingga produksi cengkeh pada tahun ini sangat baik.”

Puncak panen cengkeh di Kebun Pancursari, dia menegaskan, terjadi pada Juni, sedangkan saat ini aktivitas memetik juga ada, namun tidak banyak, hanya bersifat sporadis.

Areal tanaman cengkeh di Kebun Pancursari yang sudah menghasilkan seluas 400 hektare. Sedangkan areal tanaman belum menghasilkan seluas 300 hektare. Tanaman tahun akan datang cengkeh seluas 300 hektare.

Budi menilai harga cengkeh saat ini tergolong bagus, yakni di kisaran Rp100.000-Rp110.000 per kg untuk kualitas premium. Harga tersebut naik karena harga cengkeh sempat menyentuh Rp60.000 per kg.

“Bahkan pada 2010, harga cengkeh sempat turun menjadi Rp50.000 per kg. Jadi selain produksi yang turun, harga juga buruk.” Dengan kondisi seperti itu, dia mengakui, produksi cengkeh dari Kebun Pancursari pada 2011 merugi hingga Rp3 miliar.

Sedangkan pada 2012, dia belum menghitung berapa keuntungan dari membaiknya kondisi produksi dan harga cengkeh. Pasalnya, kata dia, harga cengkeh sangat fluktuatif. "Belum tentu harga sebesar Rp100.000-Rp110.000 per kg itu tetap hingga 2012. Bisa saja harga tersebut berubah menjadi lebih rendah, bisa pula justru naik karena permintaan pasar justru meningkat."

Dia menyatakan optimistis semua produksi cengkeh Kebun Pancursari akan terserap pasar karena kualitasnya cukup bagus, baik rasa, aroma, maupun tingkat kekeringannya. “Perusahaan rokok besar di Surabaya memperoleh pasokan cengkeh dari kami. Jadi pasar cengkeh masih sangat luas.”(mmh) 

 

 

BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA:

MORE ARTICLES:

+ JANGAN LEWATKAN5 Kanal TERPOPULER Bisnis.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Choirul Anam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper