Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTUMBUHAN EKONOMI: Kinerja APBN belum 'nendang'

JAKARTA: Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai capaian pertumbuhan ekonomi 2011 yang mencapai 6,5% belum maksimal, pasalnya penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dinilai belum memiliki 'tendangan' yang baik.Saya

JAKARTA: Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai capaian pertumbuhan ekonomi 2011 yang mencapai 6,5% belum maksimal, pasalnya penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dinilai belum memiliki 'tendangan' yang baik."Saya kira memang di 2011, harus kita akui harusnya bisa lebih dari itu (pertumbuhan ekonomi 6,5%) kalau APBN memiliki 'tendangan' yang baik. 'Tendangan' yang baik itu kalau belanjanya baik," ujar Hatta usai rapat koordinasi terkait sumber daya air, hari ini (06/02).Menurutnya, akibat penyerapan anggaran belanja negara yang sebesar Rp1.289,5 triliun atau 97,6% dari pagu APBN-Perubahan 2011 yang mencapai Rp1.320,8 triliun, Indonesia kehilangan 0,1-0,2% potensi pertumbuhannya. Hatta menilai kalau penyerapan APBN maksimal, petumbuhan ekonomi 2011 bisa menembus 6,6-6,7%."Kita kehilangan 0,1-0,2% paling tidak dari sisi belanja pemerintah saja. Ini salah satu yang harus kita perbaiki ke depannya. Karena dari sisi ekspor dan investasi saya rasa sudah cukup optimal di 2011," tuturnya.Ke depannya, pemerintah bertekat memperbaiki penyerapan APBN untuk mengoptimalkan pertumbuhan sampai ke titik potensialnya. Konsumsi masyarakat juga diharapkan tetap tinggi mengingat inflasi tetap terjaga di level yang relatif rendah. Hatta berharap pada 2012, belanja masyarakat tetap dapat tumbuh di atas 5%.Ekspor sebagai komponen pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi permintaan, diproyeksi akan mengalami perlambatan pertumbuhan pada 2012. Untuk itu, lanjut Hatta, pemerintah berharap investasi dapat tetap kuat seiring dengan peringkat layak investasi yang disandang Indonesia."PDB kita, kalau lihat dari sisi permintaan tetap saja empat engine itu, investasi saya harapkan tetap kuat karena kita sudah investement grade. APBN yang sudah tinggi Rp1.400 triliun, belanjanya harus kuat. Jangan uangnya mangkrak di Bank Indonesia," tegas Hatta.Sementara itu, terkait konsentrasi PDB yang masih didominasi oleh aktivitas ekonomi di Pulau Jawa yang mencapai 57,6% dinilai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Armida Alisjahbana sesuai dengan struktur demografis Indonesia yang 2/3-nya berdominasi di Jawa."Ini memang kenyataan, karena penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa itu sekitar 2/3-nya tinggal di Jawa, maka konsentrasinya memang Jawa. Untuk memperkecil disparitas itu, ada MP3EI, tapi ini takes time," ujar Armida.Badan Pusat Statistik melaporkan laju pertumbuhan ekonomi pada 2011 sebesar 6,5%. Secara kumulatif, total nilai PDB Indonesia atas dasar harga berlaku pada tahun lalu mencapai Rp7.427,1 triliun atau sekitar US$850 miliar.Laju PDB 2011 bisa dilihat dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 4,7%, konsumsi pemerintah 3,2%, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 8,8%, ekspor 13,6%, dan impor 13,3%. Distribusi PDB-nya adalah 54,6% konsumsi rumah tangga, 9% belanja pemerintah, 32% PMTB, 26,3% ekspor, dan minus impor 24,9%. (04/Bsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper