Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKK TURUN terpicu lonjakan harga pangan & ekonomi global

 

 

JAKARTA: Kekhawatiran terhadap kenaikan harga bahan pangan dan ketidakstabilan ekonomi global memicu penurunan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) sebesar 0,7% menjadi 91,0 di bulan Januari 2012.
 
 
Angka IKK versi Danareksa Resarch Institute ini kembali mengalami penurunan setelah mencapai angka tertingginya dalam enam bulan terakhir pada Desember 2011 lalu, yakni dengan nilai indeks sebesar 91,6.
 
 
Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan DRI sepanjang Januari 2012, terungkap bahwa sekitar 71,6% dari konsumen menyatakan khawatir terhadap kenaikan harga bahan pangan. Angka ini naik 6,3% dari capaian bulan sebelumnya, yakni 65,3%. 
 
 
Indeks yang mengukur sentimen konsumen terhadap inflasi juga mengalami peningkatan sebesar 3% menjadi 191,8 pada Januari 2012. Pada survei sepanjang Januari, konsumen secara keseluruhan merasa yakin bahwa tekanan inflasi akan sedikit meningkat dalam enam bulan mendatang.
 
 
"Memang sekitar 92,6% konsumen yang disurvei pada Januari memperkirakan harga-harga barang akan naik dalam enam bulan mendatang. Persentase ini naik dari 89,9% pada bulan sebelumnya," ujar Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa dalam siaran pers yang diterima Bisnis hari ini.
 
 
Menurut Purbaya, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih merasa khawatir inflasi akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan. Persepsi ini mendorong penurunan Indeks Situasi Sekarang (ISS) dari 78,4% menjadi 74,8% pada Januari karena konsumen memberikan penilaian yang lebih buruk terhadap keadaan ekonomi saat ini. 
 
 
Seiring dengan itu, rencana konsumen untuk membeli barang-barang tahan lama cenderung menurun pada Januari. Indeksnya pun turun dari 35,6% pada Desember 2011, sekitar 34,0%.
 
 
"Namun, Indeks Ekspektasi mengalami peningkatan sebesar 1,0% menjadi 103,1%. Ini menunjukkan optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi dalam enam bulan mendatang semakin meningkat," papar Purbaya.
 
 
Sementara itu, kepercayaan konsumen terhadap kemampuan pemerintah untuk melaksanakan tugas-tugasnya sedikit melemah pada bulan Januari. Indeks Kepercayaan Konsumen terhadap Pemerintah (IKKP) turun sebesar 3,73% menjadi 82,8 dari 86,0 pada bulan Desember 2011. IKKP makin merosot setelah pada Desember lalu turun 2,21% dari level 87,9 pada November 2011. 
 
 
Komponen yang menunjukkan kemampuan pemerintah dalam menegakkan hukum merosot paling tajam, yakni menjadi 70,0 atau turun 9,59% dibandingkan indeksnya Desember 77,4.
 
 
"Semua komponen yang membentuk IKKP menurun, kecuali komponen yang menunjukkan kemampuan pemerintah dalam menyediakan dan memelihara fasilitas umum, indeks naik sebesar 1,41% menjadi 104,2 pada Januari dari 102,7 pada bulan sebelumnya," kata Purbaya.
 
 
Survei IKK yang diselenggarakan DRI menggunakan sampel yang terdiri dari 1.700 rumah tangga Indonesia yang tersebar di enam wilayah survei. Nilai maksimum indeks ini adalah "200", yang menunjukkan optimisme total. Sedangkan indeks tengahnya adalah “100”. Jika indeks di bawah "100", maka dapat dikatakan bahwa respon negatif/ pesimistis melebihi jumlah respon positif atau optimistis. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Diena Lestari
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper