Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBN 2012: Belanja pemerintah jadi mesin pertumbuhan

JAKARTA: Belanja pemerintah diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan ketika kondisi ekonomi global tengah bergejolak. Untuk itu perbaikan penyerapan anggaran sejak kuartal I/2012 terus diupayakan.Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengungkapkan

JAKARTA: Belanja pemerintah diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan ketika kondisi ekonomi global tengah bergejolak. Untuk itu perbaikan penyerapan anggaran sejak kuartal I/2012 terus diupayakan.Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengungkapkan berdasarkan review outlook perekonomian Eropa yang diperkirakan belum mencapai dasar krisis, perekonomian dunia kemungkinan akan mengalami perlambatan lebih lanjut."Kita jaga jangan sampai kemudian ketika itu terjadi, kita belum punya engine for growth yg cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik," tutur Anny usai rapat koordinasi terkait stabilitas pangan, hari ini.Anny juga menegaskan anggaran belanja pemerintah yang sudah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 merupakan satu-satunya modal yang ada di tangan kementerian dan lembaga untuk dicairkan menjadi proyek dan program yang mendukung pembangunan."Belanja pemerintah tinggal di-disburse dan itu harus diefisienkan, sehingga nanti ketika dampak dari global masuk, kita sudah lakukan belanja infrastruktur dan lain-lain," ujarnya.Dengan total belanja negara sebesar Rp1320,8 triliun dalam APBN 2012, pertumbuhan domestik dari government expenditure, diharapkan Anny sudah bisa memitigasi perlambatan dan gejolak ekonomi global. Dari total belanja negara tersebut, alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp908,2 triliun dan transfer daerah sebesar Rp412,5 triliun.Untuk mempercepat penyerapan anggaran belanja pemerintah, lanjut Anny, Tim Monitoring dan Evaluasi percepatan penyerapan APBN 2012 tengah melakukan review terhadap laporan kementerian/lembaga negara terkait penunjukkan bendaharawan, serta kesiapan K/L melakukan lelang (procurement) dan pencairan anggaran (disbursement)."Dari report itu, kalau ada kendala akan diselesaikan. Jumat besok akan ada pertemuan dengan seluruh K/L untuk mengetahui apa yang harus di-follow up, dan apa saja yang harus di-update. Muaranya untuk percepatan di kuartal I/2012," ujarnya.Menurut Anny, berdasarkan pengkajian terhadap laporan K/L, pemerintah dapat menentukan acuan tingkat penyerapan optimal sembari berkaca pada historis penyerapan anggaran selama 5 tahun terakhir."Belanja modal itu bayarnya per termin dan terminnya berbeda-beda. Tapi nanti kita akan lihat yang paling baik dengan melihat perkembangan procurement dari masing-masing K/L. Mudah-mudahan tahun ini lebih baik," tuturnya.Berdasarkan perhitungan Bappenas, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6,7%, konsumsi masyarakat harus tumbuh sebesar 5,2%, konsumsi pemerintah 6,8%, ekspor 10,2%, dan investasi 11,5%.Penyerapan anggaran yang optimal juga dinilai Ekonom Senior Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan sebagai faktor penting untuk mendorong pertumbuhan. Jika tidak, anggaran belanja akan menjadi Silpa dan membuat potensi pertumbuhan menjadi tidak maksimal."Dalam 3-4 tahun berturut-turut defisit APBN di bawah target. Pada 2010 ke 2011 ada Silpa US$5,2 miliar, sehingga dana pemerintah yang seharusnya sudah disalurkan untuk pembangunan proyek masih menyangkut di BI," tutur Faizal.Faizal menegaskan, tantangan penyerapan anggaran belanja pemerintah ada pada pengelolaan anggaran di tingkat pemerintah pusat dan daerah. "Pemda itu ujung tombak untuk membangun proyek, untuk itu harus ada peningkatan kapasitas pengelolaan anggaran di tingkat K/L dan Pemda," katanya.  (Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Diena Lestari
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper