Posisi dana SAL Januari 2012 | |||
Alokasi | Jumlah | ||
Pembiayaan kebutuhan awal tahun | Rp35,00 triliun | ||
Stabilitas obligasi & risiko listrik | Rp16,32 triliun | ||
Pembiayaan defisit anggaran | Rp5,05 triliun | ||
Sisa | Rp24,95 triliun | ||
Total | Rp81,32 triliun | ||
Sumber: Kemenkeu |
JAKARTA: Pemerintah berharap lebih dari 50% dana neto SAL (saldo anggaran lebih) 2011 yang masih dapat digunakan dapat dialokasikan untuk infrastruktur. Infrastruktur dinilai memiliki multiplier effect yang berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa berharap dana saldo anggaran lebih 2011 yang dapat dialokasikan untuk infrastruktur dapat mencapai lebih dari 50%.Dia juga menegaskan inti penggunaan SAL 2011 yang masih dapat digunakan, yakni sebesar Rp24 triliun, adalah untuk infrastruktur, terutama untuk Indonesia bagian Timur."Yang Rp2 triliun untuk konektivitas, termasuk jalan dan infrastruktur lah. Di samping itu kita gunakan juga untuk kepentingan yang lain, misalnya program-program khusus penanggulangan kemiskinan," tutur Hatta usai rapat koordinasi terkait kredit usaha rakyat hari ini.Selain untuk infrastruktur, pemerintah juga mengajukan keperluan untuk pangan, konversi energi, bencana alam, dan kebutuhan mendesak (Kepolisian RI).Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo juga menegaskan komitmen pemerintah untuk mengalokasikan dana SAL 2011 untuk hal-hal prioritas. Namun, detail proyek yang akan didanai masih dalam pengkajian pemerintah."[SAL 2011] Rp24 triliun sedang dikaji. Kita membayangkannya ini untuk infrastruktur, untuk berjaga-jaga, dan untuk kebutuhan yang mendesak. Jadi, ini yang sedang dirumuskan," tuturnya.Pemerintah, tambah Agus, memprioritaskan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah yang konektivitasnya masih lemah. Menkeu mengaku setuju apabila 50% dana SAL 2011 yang masih menganggur yakni senilai Rp24 triliun digunakan untuk infrastruktur inti. Proyek-proyek yang menjadi inisiatif pemerintah, lanjut Agus, tengah dalam tahap finalisasi dan akan segera dibicarakan dengan DPR."Kalau 50% dialokasikan untuk infrastuktur dan betul-betul core infrastruktur, kami di Kementerian Keuangan benar-benar nyaman dan akan ikut merekomendasikan karena itu memang prioritas yang harus dilakukan," kata Agus.Menkeu menjelaskan, proyek-proyek yang akan didanai dari SAL (netto) 2011 yang dapat digunakan akan diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk kemudian dikaji dan disepakati. Setelah mendapatkan persetujuan, alokasinya akan direfleksikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P)."Kalau kita menunggu pembahasan di APBN-P, normalnya Juli, terlalu lama. Ini kita ingin gunakan dana SAL lebih awal dan tetap dengan persetujuan DPR," ungkapnya.Meski diajukan dalam mekanisme APBN-P, Agus tidak menutup kemungkinan disetujuinya anggaran tahun jamak (multiyears) apabila proyek sudah mendapat persetujuan DPR dan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur yang disepakati.Untuk diketahui, dana SAL yang masuk di kas negara pada awal tahun anggaran 2012 tercatat sebesar Rp81,32 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp5,05 triliun disimpan dalam APBN 2012 untuk pembiayaan defisit anggaran, Rp35 triliun untuk pembiayaan kebutuhan awal tahun, dan Rp16,32 triliun untuk bond stabilization framework dan risiko listrik.Sesuai amanat UUD 1945, 20% dana SAL 2011 rencananya akan dianggarkan untuk pos pendidikan, yakni sebesar Rp6 triliun. Sisanya senilai Rp24 triliun rencananya akan disalurkan untuk infrastruktur, kebutuhan mendesak, risiko krisis pangan, konversi energi dan bencana alam. (sut)