Tingkat kepercayaan konsumen terhadap pemerintah | |||
Bulan | Indeks | ||
November 2011 | 87,9 | ||
Desember 2011 | 86,0 | ||
Sumber: Danareksa Research Institute |
JAKARTA: Danareksa Research Institute menyatakan kepercayaan konsumen terhadap kemampuan pemerintah untuk melaksanakan tugas-tugasnya kembali melemah pada Desember 2011. Indeks Kepercayaan Konsumen terhadap Pemerintah (IKKP) turun sebesar 2,21% menjadi 86,0 dari level 87,9 pada November 2011."Pada survei terakhir, semua komponen yang membentuk IKKP menurun. Kecuali, komponen yang menunjukkan kemampuan pemerintah dalam menyediakan lingkungan yang aman dan teratur, indeksnya naik sebesar 1,06% menjadi 100,9 dari 99,8 pada November 2011," ujar Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa dalam siaran pers hari ini.Komponen IKKP yang ditetapkan DRI dan mengalami penurunan, yakni komponen yang menunjukkan kemampuan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga, mendorong pertumbuhan ekonomi, menyediakan dan menjaga fasilitas umum, dan menegakkan hukum.Sementara itu, menurut hasil survei yang dilaksanakan DRI pada Desember 2011, indeks kepercayaan konsumen (IKK) mengalami kenaikan sebesar 0,2% menjadi 91,6."Ini adalah level IKK tertinggi dalam 6 bulan terakhir. Menguatnya kepercayaan konsumen ini didorong oleh penilaian konsumen yang semakin baik terhadap keadaan ekonomi nasional maupun ekonomi lokal saat ini," papar Purbaya.Berdasarkan analisis DRI, perkembangan ini menunjukkan proses ekspansi yang terjadi di perekonomian Indonesia belum terganggu oleh gejolak yang terjadi di perekonomian global.IKK Desember 2011, lanjut Purbaya, diukur dari dua komponen utama, yakni indeks situasi sekarang (ISS) mengalami kenaikkan 2,5% menjadi 77,6 dan indeks ekspektasi (IE) yang turun 1,1% menjadi 102,1."Hal ini menunjukkan bahwa optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi secara keseluruhan dalam enam bulan mendatang sedikit menurun. Penurunan ini sehubungan dengan ekspektasi adanya kenaikan harga dalam enam bulan ke depan," tutur Purbaya.Menurut survei DRI, 89,9% konsumen yang disurvei pada Desember 2011 masih merasa khawatir terhadap kenaikan harga barang. Padahal, survei bulan sebelumnya tingkat kekhawatiran masih di level 86,5%. Indeks yang mengukur sentimen konsumen terhadap inflasi pun naik sebesar 3,0% menjadi 189,0 pada Desember 2011.Survei IKK yang diselenggarakan DRI menggunakan sampel yang terdiri dari 1.700 rumah tangga Indonesia yang tersebar di enam wilayah survei. Survei yang dilakukan dengan metode wawancara tatap muka ini, mengukur niat konsumen dalam belanja, sehingga membantu dalam memprediksi pola belanja, tapi tidak direfleksikan secara otomatis oleh indikator ekonomi lainnya. (sut)