Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Industri mebel rotan diharapkan pulih dalam 2 tahun setelah pemerintah melarang ekspor hasil hutan tersebut.
 
Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi mengatakan produsen domestik siap menyerap pasokan bahan baku rotan.
 
Dia memperkirakan industri mebel rotan membutuhkan waktu 1—2 tahun untuk melalui tahap pemulihan hingga mencapai tingkat utilisasi optimal.
 
"Butuh waktu recovery paling tidak 1—2 tahun untuk kembali beroperasi penuh seperti dulu [sebelum pembukaan ekspor rotan]," ujarnya  hari ini.
 
Benny menambahkan Kementerian Perindustrian saat ini sudah mulai melakukan buyer-seller matching antara daerah penghasil rotan dengan daerah pengguna bahan baku rotan.
 
"Kami sudah melakukan kontak dengan beberapa daerah untuk mencari mana yang ada kelebihan dan mana yang membutuhkan," katanya.
 
Saat ini, menurut Benny, industri barang jadi rotan sudah mampu menyerap sekitar 63.000 ton rotan setengah jadi per tahun.
 
Di sisi lain, dia memperkirakan produksi rotan setengah jadi Indonesia hanya sebesar 70.000 ton per tahun jika dieksploitasi sesuai potensi annual allowable cut (AAC) nasional.
 
Survei Kementerian Kehutanan pada 2010 menyatakan potensi AAC rotan nasional, batas pemotongan untuk menjamin kelestarian hutan rotan, sebesar 210.064,84 ton rotan mentah per tahun.
 
Benny menjelaskan berat rotan mentah menyusut setengahnya dalam proses menjadi rotan asalan yang kemudian berkurang lagi sebesar 30% dalam proses menjadi rotan setengah jadi.
 
"Artinya dalam keadaan terpuruk seperti sekarang saja, hampir semua produksi rotan harusnya bisa terserap. Dalam keadaan normal bisa butuh 150.000 [ton]," ucapnya.
 
Selain itu, dia mengungkapkan Kemenperin juga telah mengirimkan rekomendasi kepada Kementerian Pendidikan dan Kementerian Dalam Negeri untuk menggunakan produk rotan untuk fasilitas sekolah atau instansi pemerintah. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper