Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Subsidi solar bagi angkutan barang PT Kereta Api Indonesia sebaiknya diikuti dengan penetapan penetapan track access charge (TAC) dan infrastructure maintenance operation(lMO).
 
Djoko Setijowarno, Peneliti transportasi dari Universitas Katolik Soegiyopranata, mengatakan hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi beban KAI yang harus menangguna pemeliharaan lintasan rel KA dan fasilitas pendukung lainnya.
  
"Beban pemeliharaan prasarana kereta api mencapai Rp1,2 triliun yang masih menjadi tanggungan operator kereta api," ujarnya hari ini. 
 
PT Kereta Api Indonesia akhirnya  mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) solar bersubsidi untuk kereta barang. Dana subsidi mulai dicairkan pada Januari 2012 setelah revisi Perpres No.9/2006.
 
Kepastian pemberian subsidi ini diputuskan dalam rapat di Kementerian Keuangan yang dipimpin Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar, dan diikuti oleh Wakil Menteri Perhubungan  Bambang Susantono, Wakil Menteri BUMN Mahmuddin, Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo, Kepala BP Migas R Priyono di Jakarta, Jumat,25 November. 
 
Saat ini truk barang mendapatkan subsidi sebesar 50% menjadi Rp4.500 per liter dari seharusnya Rp9.000, sementara harga BBM untuk kereta menggunakan tarif industri sehingga tidak bisa bersaing dengan truk angkutan barang. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper