Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perlu pembiayaan khusus untuk ekonomi kreatif

JAKARTA: Ekonomi kreatif membutuhkan lembaga pembiayaan khusus diluar perbankan untuk mendukung pengembangan yang hingga saat ini dinilai kurang maksimal.Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Hesti Indah Kresnarini mengatakan permodalan

JAKARTA: Ekonomi kreatif membutuhkan lembaga pembiayaan khusus diluar perbankan untuk mendukung pengembangan yang hingga saat ini dinilai kurang maksimal.Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Hesti Indah Kresnarini mengatakan permodalan menjadi masalah utama dari pengembangan ekonomi kreatif.“Memang, perlu dipikirkan skema pembiayaan untuk industri kreatif. Perlu ada lembaga khusus yang bisa memberikan skema itu. Kemendag sebetulnya sudah berbicara dengan Bank Indonesia, dan saat ini BNI serta BRI juga sudah memberikan permodalan, tetapi memang belum cukup,” jelasnya sore ini.Tanpa dukungan permodalan yang kuat, ekonomi kreatif sebetulnya mampu berkembang cukup bagus.Kontribusi ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2008 tercatat 7,28% atau Rp151 triliun. Sementara itu, kontribusi terhadap ekspor 2010 sebesar 9,25%.Realisasi itu melampaui target yang dicanangkan dalam cetak biru, yakni kontribusi terhadap PDB sebesar 7% hingga 8% pada 2010-2015.Secara rata-rata, kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB pada 2002 hingga 2008 adalah sebesar 7,8% atau setara dengan Rp139,9 triliun. Adapun dari sisi ekspor, kontribusi ekonomi kreatif sepanjang 2002 hingga 2008 sebesar 9,2%.Karena itu, Hesti menuturkan pemerintah akan mengevaluasi kembali cetak biru pengembangan ekonomi kreatif supaya sesuai dengan kondisi saat ini.Evaluasi yang dilakukan itu, lanjutnya, juga terkait dengan lembaga mana yang akan berkewajiban mengembangkan ekonomi kreatif mengingat saat ini telah ada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dipimpin oleh Mari Elka Pangestu, mantan Menteri Perdagangan.“Itu akan dibahas, tetapi sampai ada keputusan resmi Kemendag masih bertanggung jawab terhadap pengembangan ekonomi kreatif diantaranya dengan menyelenggarakan Wahana Kreatif 2011,” jelasnya.Dia menuturkan Wahana Kreatif 2011 adalah salah satu strategi untuk melakukan pengembangan ekonomi kreatif.Eko Nugroho, pelaku ekonomi kreatif yang tergabung dalam Kummara, mengatakan cukup banyak permainan papan (board game) diciptakan oleh orang Eropa dengan menggunakan nama berbau Indonesia.Artinya, Indonesia memang sudah cukup ternama di sektor ekonomi kreatif global melalui nama-nama permainan itu. “Tetapi, masih sedikit board game yang diciptakan dari Indonesia asli,” paparnya.Hesti menuturkan sektor ekonomi kreatif yang menjadi andalan Indonesia adalah fesyen dan kerajinan.“Untuk kawasan Asia, ekonomi kreatif cukup maju di Jepang dan Korea Selatan yakni di bidang teknologi informasi dan animasi. Indonesia sebetulnya juga tidak kalah karena berkembang cukup baik,” jelasnya. (bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper