Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi di pameran produk kreatif Surabaya bisa naik 25%

SURABAYA: PT Debindo Mitra Tama, jasa penyelenggara pameran di Surabaya, menargetkan transaksi pada pameran produk kreatif tahun ini meningkat hingga 25% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu yang mencapai Rp1,2 miliar.Dadan Kushendarman, Direktur

SURABAYA: PT Debindo Mitra Tama, jasa penyelenggara pameran di Surabaya, menargetkan transaksi pada pameran produk kreatif tahun ini meningkat hingga 25% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu yang mencapai Rp1,2 miliar.Dadan Kushendarman, Direktur Utama PT Debindo Mitra Tama mengatakan, November merupakan akhir dari buying season masyarakat sehingga animonya diharapkan masih tinggi."Selain itu, jumlah peserta kami juga bertambah dari hanya 60 peserta tahun lalu, menjadi 90 peserta tahun ini," katanya, Rabu 16 November.Peserta pameran yang digelar selama lima hari tersebut masih didominasi usaha kecil menengah (UKM) di bidang fashion dan kerajinan, sementara dari bidang industri kulit dan alas kaki hanya 25%.Pameran bertajuk Gelar Produk Kreatif Indonesia ini didukung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jatim.Jamhadi, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya dalam kesempatan yang sama menambahkan industri kreatif merupakan aset yang potensial, baik bagi Surabaya maupun Jawa Timur."Industri kreatif mampu menyumbang hingga 6% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan itu masih bisa dipacu lagi," ujarnya.Menurut dia, pemerintah daerah harus memacu industri ini melalui promosi bersama atau memberi kemudahan dalam hal perijinan.Promosi bersama ini, nantinya memiliki efek berkelanjutan yakni mendorong industri penyelenggaraan pameran di daerah tersebut."Infrastruktur pameran di Surabaya ini kan over supply, namun jika pemerintah dan dunia usaha bekerjasama menggalar promosi industri kreatif, maka kekosongan itu bisa terisi," terangnya.Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga bisa membantu para pelaku usaha untuk membuka pasar dan menetapkan standar-standar yang baku supaya produk lokal bisa bersaing dengan produk impor."Kami tidak bisa menutup pasar impor karena sudah terikat dengan perjanjian-perjanjian internasional, yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan daya saing," ungkapnya.Jamhadi juga menghimbau pelaku usaha kreatif untuk membuka kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam hal riset dan pengembangan. Hal tersebut dipandang perlu karena, biaya riset dapat ditekan sehingga pelaku usaha kecil tidak terlalu terbebani. (Bunga Citra Arum N/ea) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper