Bungaran Saragih jadi penasihat RSPO

JAKARTA: The Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) mengumumkan penunjukan mantan menteri pertanian Bungaran Saragih sebagai penasihat baru di Indonesia setelah melalui proses pencarian kandidat selama satu tahun.Latar belakang Bungaran sebagai mantan Mentan sekaligus akademisi di bidang yang sama menempatkannya pada jajaran terdepan dalam sektor pertanian Indonesia, terutama kelapa sawit.Hal ini menjadikan Bungaran sebagai ahli yang tepat untuk mendukung salah satu misi RSPO, yaitu mempromosikan kelapa sawit berkelanjutan (sustainable palm oil) di Indonesia, penghasil kelapa sawit terbesar dunia.Sekjen RSPO Darrel Webber mengatakan penunjukan Bungaran merupakan babak penting dalam sejarah RSPO. Pengetahuan makro Bungaran tentang sektor kelapa sawit Indonesia memungkinkan RSPO untuk lebih dalam memahami para pemangku kepentingan kelapa sawit secara kontekstual.Menurutnya, industri kelapa sawit Indonesia bagian penting dalam misi RSPO untuk menjadikan minyak sawit berkelanjutan sebagai norma di seluruh negara."Kehadiran seseorang yang sangat dihormati di sektor ini di dalam RSPO hal yang sangat penting. Beliau [Bungaran] sangat tepat untuk bertindak sebagai seorang Duta Keberlanjutan," kata Darrel dalam rilis yang diterima Bisnis hari ini.Presiden RSPO Jan Kees Vis memaparkan penunjukan Bungaran sebagai penasihat RSPO dapat menimbulkan semangat baru bagi RSPO."Penunjukan ini secara jelas mencerminkan kelanjutan dari komitmen tegas RSPO terhadap para anggotanya di Indonesia yang telah dan akan menerapkan standar kelas dunia dalam pengelolaan minyak sawit berkelanjutan," katanya.  Mengenai penunjukannya, Bungaran menyatakan sejak awal dirinya telah berkomitmen terhadap visi dan misi RSPO."Kita harus membawa RSPO untuk menegakkan paradigma pembangunan berkelanjutan tanpa secara mutlak berpihak di satu sisi pada pelestarian ataupun terhadap pertumbuhan ekonomi," ujarnya.    Bungaran pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan dari 2000 sampai 2004. Dia adalah dosen di IPB pada 1968-2010 dan sejak 2010 diangkat menjadi Guru Besar di IPB. (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel