Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kertas Leces diminta tak tunggu kucuran dana pemerintah

 

 

JAKARTA: Pemerintah menegaskan PT Kertas Leces (Perseroan) harus menyelesaikan permasalahannya sendiri tanpa menunggu kucuran dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 sebesar Rp200 miliar.
 
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan juga menegaskan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) tidak perlu lagi membantu Kertas Leces karena dia memandang produsen kertas tersebut masih mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
 
"Kami juga tidak perlu menunggu PMN 2012 karena belum tentu dicairkan Menteri Keuangan. Kami harus sudah mulai menyelesaikan persoalan Leces dari sekarang," tuturnya, Rabu 9 November.
 
Dahlan mengungkapkan dirinya sempat bermalam di pabrik kertas tersebut dan berbicara dengan manajemen dan karyawan perseroan untuk mencari solusi atas masalah kinerja keuangan dan produksi perseroan.
 
Dia menjelaskan pabrik tersebut masih memiliki ketel atau boiler berkapasitas 240 ton untuk menghidupkan seluruh pabrik dan memproduksi semua jenis kertas yang ada dalam portfolio perseroan.
 
Namun, pihaknya meminta Kertas Leces hanya memproduksi kertas tisu jenis machine glazed (MG) dan kertas sekurite yang akan diekspor ke Amerika Serikat. 
 
Menurutnya, hanya dua produk itu yang mampu bersaing di pasar. "Saya berharap Leces fokus kepada dua produk yang bisa dijual saja. Jangan sampai sudah banyak mengeluarkan biaya produksi tapi produknya tidak laku di pasaran. Terang saja merugi terus."
 
Untuk memproduksi kedua jenis kertas tersebut, pabrik cukup menggunakan ketel berkapasitas 10 ton. Menurutnya, sisa kapasitas ketel tersebut dapat digunakan untuk menggerakan turbin pembangkit listrik yang bisa mengahasilkan listrik 60 megawatt.
 
Adapun untuk memproduksi dua jenis kertas itu, pabrik hanya membutuhkan pasokan listrik 20 megawatt, sedangkan 40 megawatt lagi bisa dijual ke PT PLN (Persero). Selain itu, Kertas Leces masih memiliki kelebihan aset berupa lahan yang cukup luas.
 
Dahlan mengatakan lahan berlebih itu akan ditawarkan kepada salah satu BUMN perkebunan sebagai ladang tebu dan pabrik gula yang juga bermanfaat untuk mendukung produksi gula nasional.
 
Adapun ampas dari produksi gula tersebut dapat manambah bahan baku produksi kertas bagi Kertas Leces yang selama ini hanya disuplai oleh pabrik gula Jatiroto.
 
"Karena hanya memproduksi dua jenis kertas otomatis Leces akan kelebihan bahan baku sehingga bisa dijual lagi," ujarnya. Selain itu, menurutnya, Kertas Leces dapat mencoba mendirikan pabrik alkohol di lahannya tetapi itu baru sebatas saran.
 
Dahlan memperkirakan penjualan Kertas Leces dalam setahun dapat mencapai Rp360 miliar yang diperoleh dari penjualan listrik sebesar Rp100 miliar, penjualan bahan baku Rp100 miliar, penjualan kertas tisu MG Rp100 miliar, dan kertas sekurite Rp60 miliar. (Ahmad Puja Rahman Altiar/ea)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper