Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI berpeluang pimpin pasar mobil di Asean

JAKARTA: Indonesia berpeluang merebut posisi puncak untuk penjualan mobil domestik di antara negara-negara lain di Asean jika ambisi memasarkan sedikitnya 870.000 unit mobil pada pengujung tahun ini dapat tercapai.Gabungan Industri Kendaraan Bermotor

JAKARTA: Indonesia berpeluang merebut posisi puncak untuk penjualan mobil domestik di antara negara-negara lain di Asean jika ambisi memasarkan sedikitnya 870.000 unit mobil pada pengujung tahun ini dapat tercapai.Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebelumnya menargetkan penjualan mobil pada tahun ini hanya akan mencapai 840.000 unit.Pada saat yang sama, Thailand menargetkan penjualan mobil di dalam negerinya bisa mencapai 880.000 unit atau tumbuh sedikitnya 10% dibandingkan penjualan pada 2010.Namun, pada semester II/2011 Gaikindo meningkatkan target penjualan dari 840.000 unit menjadi sedikitnya 870.000 unit menyusul terus membaiknya pencapaian penjualan mobil bulanan serta daya tahan sektor otomotif yang kuat terhadap dampak krisis keuangan global.Ketua Umum Gaikindo Sudirman M. Rusdi mengatakan penjualan mobil di pasar domestik hingga September sudah mencapai 660.000 unit lebih. Jika penjualan pada Oktober - Desember bisa konstan pada angka 80.000 unit per bulan, penjualan pada pada akhir tahun akan terakumulasi sekitar 900.000 unit."Pada Oktober, penjualan mobil di dalam negeri masih bisa mencapai 85.000 unit, atau lebih tinggi dibandingkan dengan September. Kalau penjualan dalam 3 bulan mendatang bisa mencapai 80.000 unit, Indonesia berpeluang besar menggeser Thailand untuk penjualan domestiknya," tutur Sudirman kepada Bisnis Minggu 9 Oktober.Pada saat yang sama, penjualan mobil di Thailand pada 3 bulan mendatang dikhawatirkan merosot drastis menyusul bencana banjir terburuk dalam dekade terakhir yang melanda Negeri Gajah Putih itu.Hujan yang tiada henti sejak 25 Juli menyebabkan 59 dari 77 provinsi dilanda banjir dan ribuan orang dikhawatirkan tewas.Kawasan industri di Ayutthaya yang menjadi basisi produksi Honda Motor Co di Thailand terpaksa akan menutup pabriknya untuk sementara karena terendam banjir. Honda menjadi salah satu dari 40 pabrik yang menghentikan kegiatan produksinya. (ea) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper