Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Industri komponen otomotif menilai pemerintah mengabaikan sektor ini karena pemberian reimburse bea masuk dihentikan sepihak lantaran dianggap tak melakukan ekspor produk bernilai tambah secara langsung (direct export).
 
Ketua Umum Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor Indonesia (Giamm) Hadi Surjadipradja mengatakan penghentian reimburse (penggantian) bea masuk menyebabkan industri komponen dan peralatan otomotif di Indonesia kehilangan daya saing. 
 
Industri komponen seharusnya dinilai berhak mendapatkan fasilitas tersebut lantaran pabrik perakitan yang produk komponennya dipasok oleh anggota Giamm melakukan ekspor produk bernilai tambah berupa kendaraan bermotor. 
 
Karena itu, setiap industri yang melakukan ekspor produk bernilai tambah baik secara langsung maupun tidak langsung semestinya mendapatkan fasilitas tersebut. 
 
"Kenyataannya, hanya pabrik perakitan yang mendapatkan fasilitas itu, padahal jika dilihat dari pasar otomotif yang sedang baik, ekspor juga tumbuh. Kami mengeluhkan policy yang antiindustri dalam negeri. Kami berusaha meningkatkan ekspor [komponen dan otomotif], tapi pada 2004 ada perubahan kebijakan bahwa indirect ekspor tak mendapatkan fasilitas tersebut," katanya hari ini. 
 
Sejak kebijakan tersebut diterapkan, lanjutnya, industri komponen di dalam negeri secara bertahap mulai kehilangan pasar karena pabrik perakitan sebagai pasar terbesarnya lebih memilih langsung mengimpor produk-produk komponen daripada membeli ke industri komponen lokal lantaran adanya fasilitas Kemudahan Impor untuk Tujuan Ekspor (KITE).
 
Dengan fasilitas KITE, pabrik perakitan akan mendapatkan berbagai kemudahan di antaranya pembebasan bea masuk produk komponen yang belum bisa diproduksi di dalam negeri asalkan produk akhir yang dihasilkan memiliki nilai tambah untuk pasar ekspor.(sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper