Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA:Pemerintah  mengklaim telah melakukan sejumlah langkah untuk merealisasikan target Indonesia untuk  bisa  mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26% pada tahun 2020. 
 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  juga menegaskan  dalam pemerintahan di bawah  kepemimpinannya sampai tiga tahun mendatang, akan berkomitemen untuk berupaya mempertahankan dan meningkatkan lingkungan dan hutan di Indonesia.
 
"Pemerintah telah melakukan banyak inisiatif," kata Presiden SBY saat memberikan pidatonya dalam acara  konferensi bertema Hutan Indonesia: Berjangka alternatif untuk memenuhi tuntutan untuk makanan, serat bahan bakar, dan REDD + di Hotel Shagrila hari ini.
 
SBY mengatakan Indonesia memiliki hutan tropis ketiga terbesar di dunia, sehingga   diperlukan sejumlah upaya untuk menerobos berbagai tantangan, dan menciptakankesepakatan untuk melestarikan hutan di dalam negeri. 
 
Untuk  itu, jelasnya, Indonesia telah melakukan sejumlah inisiatif.  Seperti pada tahun 2010, pemerintah Indonesia dan pemerintah Norwegia menandatangani letter of intent  (lOI) untuk menekan  emisi dengan mengurangi deforestasi dan degradasi hutan yang dikenal sebagai REDD+, yaitu konsep yang diluncurkan di Bali pada tahun 2007.
 
Pada Mei 2011, Indonesia telah menerapkan moratorium selama dua tahun pada lisensi baru untuk mengeksploitasi primer alami hutan dan semua lahan gambut.
 
Indonesia, jelasnya, juga telah membangun peta indikatif untuk pelaksanaan REDD+ dan perumusan kebijakan berkaitan dengan hutan. Peta tersebut akan memfasilitasi penyelesaian masalah penggunaan dan kepemilikan lahan.
 
SBY juga menjelaskan telah menandatangani keputusan untuk mendirikan gugus tugas untuk pembentukan badan REDD + , seperti yang dinyatakan dalam LoI.
 
"Saya menyerukan pada kalangan bisnis, khususnya di sektor minyak, bubur kayu dan pertambangan sawit, untuk bermitra guna meningkatkan kelestarian lingkungan," kata SBY. 
 
Di samping itu, katanya, pemerintah meluncurkan program kampanye menanam satu miliar pohon nasional setiap tahunnya. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper