Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan jalan tol lamban

JAKARTA: Pembangunan jalan tol di Indonesia dinilai lamban. Setelah lebih dari 33 tahun, terhitung sejak pembangunan pada 1978 hingga 2011, panjang ruas tol di Indonesia saat ini baru mencapai 760 km. Artinya, setiap tahun pemerintah Indonesia hanya

JAKARTA: Pembangunan jalan tol di Indonesia dinilai lamban. Setelah lebih dari 33 tahun, terhitung sejak pembangunan pada 1978 hingga 2011, panjang ruas tol di Indonesia saat ini baru mencapai 760 km. Artinya, setiap tahun pemerintah Indonesia hanya mampu membangun ruas tol rata-rata sepanjang 23 km.Padahal sebagai salah satu negara yang menjadi incaran para investor, Indonesia perlu mempercepat proses pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol guna memudahkan pelaksanaan kegiatan perekonomian di Indonesia.Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Ghani Ghazali berjanji pihaknya akan terus memacu pembangungan ruas tol. Ketertinggalan pembangunan jalan tol tidak dapat lepas dari berbagai permasalahan mulai dari pendanaan yang sangat besar, lahan, hingga perizinan yang dianggap terlalu rumit.Mmenurut dia, pemerintah sendiri, sebetulnya telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan kompensasi bagi para investor untuk ikut berkecimpung dalam proses pembangunan ruas-ruas tol, seperti pembentukan lembaga PII, SMI, menyiapkan dana BLU, land capping dan APBN untuk pembebasan lahan, dan berbagai kebijakan lainnya."Target banyak tapi gambaran pencapaian target masih terkendala terkait bisnis jalan tol yang masih dianggap kurang menarik. Tapi paling tidak sampai 2014, ruas tol Trans Jawa sepanjang 662 km akan mulai terbangun," ujarnya, hari ini.Dengan demikian, pada 2014 jumlah ruas tol di Indonesia ditargetkan dapat mencapai 1.422 km. Namun tampaknya target tersebut terkesan terlalu muluk. Realisasi progres pembebasan lahan jalan tol trans Jawa per 19 September saat ini saja baru mencapai 2.363 hektar dari kebutuhan pengadaan tanah seluas 5.321 hektar atau sekitar 44,42%. (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper