Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taksi gelap di Bandara Soekarno-Hatta sulit diberantas

TANGERANG: Keberadaan sejumlah taksi gelap masih kerap dijumpai mengangkut penumpang di area bandara Soekarno-Hatta meski PT Angkasa Pura II berkomitmen mengatur ketertiban melalui program sterilisasi pemandu moda dan angkutan sewa.Dari pantauan Bisnis

TANGERANG: Keberadaan sejumlah taksi gelap masih kerap dijumpai mengangkut penumpang di area bandara Soekarno-Hatta meski PT Angkasa Pura II berkomitmen mengatur ketertiban melalui program sterilisasi pemandu moda dan angkutan sewa.Dari pantauan Bisnis hari ini, sejumlah taksi gelap masih bebas berkeliaran mencari penumpang di sejumlah terminal bandara. Ironisnya, Bisnis mendapati petugas keamanan yang justru memanfaatkan keberadaan taksi liar untuk memeroleh pendapatan tambahan.Imam, salah seorang supir taksi liar mengaku dalam sehari bisa memeroleh Rp500.000-Rp 800.000 meski harus bermain kucing-kucingan dengan pengelola bandara. Meski begitu, Dia mengaku harus memberi “upeti” kepada petugas sebesar Rp10.000 setiap kali memeroleh penumpang.Hal serupa juga diungkapkan oleh  Hardi. Menurut Hardi, taksi tak berstiker dan tidak berpenumpang diwajibkan langsung menuju area pengendapan. Hardi mengaku tak kehabisan akal untuk menawarkan jasa meski tidak berada di kawasan kedatangan penumpang.Hardi membayar seorang calo yang bertugas mencari penumpang untuk dibawa ke area parkir. Menurut Hardi, calo akan melakukan negosiasi harga dengan penumpang. Misal, tarif taksi untuk tujuan Pancoran sebesar Rp150.000.“Rp100.000 untuk saya, Rp50.000 untuk calo,”jelasnya.Menurut Hardi, pembatasan taksi gelap dan tak resmi di bandara Soekarno Hatta membuat pendapatannya berkurang. Dia beralasan taksi tak berstiker yang mengantar penumpang ke bandara Soekarno-Hatta akan merugi jika keluar dari bandara tanpa penumpang.“Kami juga butuh makan,”tegasnya.Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengakui pihaknya memang kesulitan memberantas keberadaan taksi gelap. Meski begitu, imbuhnya, jumlah taksi gelap di bandara Soekarno-Hatta sudah berangsur menurun.Menurut Tri, upaya sterilisasi pemandu moda dan angkutan sewa telah berjalan efektif sejak diberlakukan April lalu. AP II memberlakukan pembatasan dan kuota pengendapan serta pengalihan sebagian taksi resmi ke area terminal 3.Tri menambahkan pihaknya akan menyelidiki petugas “nakal” yang membiarkan taksi gelap mengangkut penumpang secara liar.“Kami akan evaluasi karena mereka dibayar justru untuk memberantas taksi gelap,”ujar Tri kepada Bisnis hari ini. (faa) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya
Sumber : Surya Mahendra Saputra

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper