20% Lahan holtikultura di Jatim dipasok benih sumber

MALANG: Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Jawa Timur (Jatim) meluncurkan program bertema Berawal dari Benih Menuju Kemandirian Pangan Rumah Tangga Tani guna mendukung ketersediaan benih unggul dan bermutu.Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian Haryono mengatakan prospek kebutuhan benih di Jatim dari luasan lahan tanaman holtikultura seluas 1,7 hektare (ha) memerlukan tak kurang sekitar 30 kg benih per ha. Dari jumlah itu, diharapkan 20% lahan yang ada dipasok dari benih sumber.“Mengingat keberhasilan budidaya tanaman berawal dari benih dalam rangka menciptakan hasil atau produksi yang maksimal. Penggunaan benih unggul dan bermutu terbukti merupakan kunci keberhasilan dalam budidaya tanaman,” kata Haryono saat mengunjungi Kebun Benih Induk Hortikultura BPTP Jatim akhir pekan lalu.Karena itu, ujar dia, BPTP mempunyai peran strategis dalam hal pengadaan maupun pengendalian benih terkait program Kemandirian Pangan Rumah Tangga Tani. Sehingga nantinya akan menumbuhkan bisnis baru untuk seed (benih).Dalam hal ini keberadaan BPTP Jatim, lanjutnya, akan menjadi cikal bakal produksi benih sayuran unggul mulai dari cabe, bawang merah, bawang putih, tomat, kubis, hingga sawi. Ditambahkan, dalam upaya menciptakan ketersediaan benih, Badan Litbang Pertanian juga akan memaksimalkan peran Litbang yang ada untuk mampu menggerakkan tanaman pangan melalui Unit Pengolah Benih Sumber (UPBS).Kepala BPTP Jatim Sudarmadi Purnomo mengatakan sebagai cikal bakal produksi benih sayuran, BPTP Jatim saat ini menjadikan wilayah Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang sebagai lokasi Budidaya Tanaman Sayuran menuju Prima 3.“Desa Tawangargo merupakan salah satu lokasi binaan BPTP Jatim dalam hal produksi sayuran di Malang yang juga merupakan lokasi Primatani berbasis sayuran,” tambah dia.Produksi benih khususnya sayuran yang dihasilkan, kata dia, diharapkan bisa mendukung ketersediaan benih unggul dan bermutu untuk program-program yang akan direncanakan pada 2012 diantaranya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) hingga Gerakan Perempuan Menanam di Pekarangan. (Mohammad Sofi`i/Bsi)