Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga elpiji 50 kg naik 10%

JAKARTA: PT Pertamina (persero) memutuskan akan menaikkan harga elpiji nonsubsidi ukuran 50 kg sebesar 10% mulai pekan depan, guna menekan kerugian dan memperluas pasokan penjualan bahan bakar tersebut.Sementara itu, untuk harga elpiji nonsubsidi ukuran

JAKARTA: PT Pertamina (persero) memutuskan akan menaikkan harga elpiji nonsubsidi ukuran 50 kg sebesar 10% mulai pekan depan, guna menekan kerugian dan memperluas pasokan penjualan bahan bakar tersebut.Sementara itu, untuk harga elpiji nonsubsidi ukuran 12 kg, rencananya akan disesuaikan setelah Lebaran, sehingga tidak memberatkan masyarakat.Vice President Communication Pertamina Mochamad Harun mengungkapkan selama ini perseroan itu selalu menanggung kerugian dari penjualan elpiji nonsubsidi setiap tahunnya, mengingat harga jual yang jauh dari keekonomian.Hingga kini, perseroan menjual elpiji ukuran 12 kg seharga Rp5.850 per kg dan 50 kg seharga Rp7.355 per kg. Sementara itu, harga keekonomian kedua produk elpiji sudah lebih dari Rp9.000 per kg.Direksi sudah memutuskan untuk menyesuaikan harga elpiji 50 kg sebesar 10%, yang kaan berlaku mulai pekan depan. Yang jadi pertimbangan pemerintah itu kan elpiji yang 12 kg, bukan 50 kg, ujarnya, hari ini.Selain menekan dampak kerugian yang terlalu besar, jelasnya, penaikan harga elpiji nonsubsidi ukuran 50 kg itu juga bertujuan untuk memperluas pasokan ke sektor industri. Biasanya, imbuhnya, penggunaan elpiji nonsubsidi ukuran 50 kg itu selalu meningkat drastis menjelang puasa dan Lebaran.Kami sudah menyiapkan semuanya, termasuk tambahan pasokan ke industri untuk elpiji 50 kg ini. Yang selama ini [pasokannya] tertahan, sudah kita bisa lepas kalau harganya sudah disesuaikan, katanya.Di sisi lain, lanjutnya, perusahaan migas pelat merah itu sedang mengkaji waktu yang tepat untuk penyesuaian harga elpiji ukuran 12 kg, sehingga tidak menimbulkan persoalan di masyarakat.Menurut dia, kekhawatiran terjadinya perubahan pola konsumsi masyarakat yang beralih dari elpiji 12 kg ke elpiji subsidi ukuran 3 kg, menjadi salah satu pertimbangan perseroan dalam menetapkan waktu penaikan harga.Pertamina, kata Harun, berharap pemerintah segera memberikan solusi yang tepat bila memang tidak menyetujui kenaikan harga elpiji nonsubsidi ukuran 12 kg, karena kekhawatiran terjadinya migrasi ke elpiji 3 kg.Kalau harga [elpiji 12 kg] yang sekarang ini dianggap sudah seimbang, paling tidak penghematan dari konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg sebesar Rp11 triliun itu bisa menyerap kerugian yang kita terima. Tapi bila diputuskan, kita akan menaikkan harga elpiji 12 kg setelah lebaran, kata Harun.Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyerahkan persoalan kenaikan harga jual elpiji nonsubsidi tersebut kepada Pertamina. Itu kan aksi korporasi Pertamina. Semuanya tergantung Pertamina, kata Mustafa singkat.Berdasarkan simulasi Pertamina, dengan kenaikan harga elpiji 12 kg Rp2000 per kg dari Rp5.850 per kg menjadi Rp7.850 per kg dan kenaikan 50 kg Rp1.000 dari Rp7.355 menjadi Rp8.355 per kg, BUMN tersebut masih merugi Rp1,569 triliun per tahun. Pertamina terakhir kali menaikkan harga elpiji 12 kg pada 6 Februari 2010, dari Rp5.850 per kg menjadi Rp5.950 per kg.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper