Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boediono: Tantangan terbesar ACFTA adalah politik

JAKARTA: Wakil Presiden Boediono menegaskan tantangan terbesar dari pelaksanana perjanjian perdagangan bebas Asean-China (ACFTA) adalah kondisi ekonomi politik baik yang bersifat regional maupun domestik.

"Tinggal pilih jalan mana yang diambil, integrasi harus diperdalam dan reformasi domestik harus dikejar," ujar Boediono saat membuka seminar mengenai Asean, hari ini .Menurut Wapres, saat ini tak ada negara yang mampu tetap terisolasi dari tren saling ketergantungan ekonomi satu sama lain tanpa menderita kerugian. Di sisi lain, Indonesia juga harus mengenali perbedaan antarnegara dan memastikan semua langkah yang diperlukan harus diambil untuk mencegah tumbuhnya kesenjangan ekonomi.Saya harus mengatakan bahwa Indonesia masih perlu kerja keras untuk meningkatkan daya saing nasional kita dengan menghilangkan hambatan, memperbaiki infrastruktur, membasmi korupsi dan meningkatkan efektivitas birokrasi, ujarnya.Di tingkat regional, negara-negara Asean juga harus lebih terintegrasi, menyelaraskan atau memperkenalkan aturan-aturan dan hukum di tingkat regional agar bisa bertahan di era perdagangan bebas.Menurut Boediono, terdapat beberapa langkah agar perjanjian perdagangan bebas tumbuh baik antarnegara Asean, atau antara Asean dengan pihak lain.Salah satu kuncinya adalah meningkatkan jaringan perdagangan melalui perjanjian perdagangan bebas dan liberalisasi investasi. Selain itu, diperlukan peningkatan daya saing internasional melalui eksploitasi ekonomi skala global, dan respons defensif terhadap regionalisme ekonomi Eropa dan Amerika Utara untuk meningkatkan suara di perdagangan global.Langkah terakhir adalah masing-masing negara bisa bertindak sebagai asuransi terhadap lambatnya kemajuan perjanjian Doha. "Saya tahu, masih ada sengketa dalam wacana teoritis, tetapi dalam kenyataannya FTA dipandang sebagai pelengkap building blocks untuk liberalisasi multilateral lanjutan dan cakupan WTO-plus," ujar Boediono.Wapres menambahkan, Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut terlibat dalam perjanjian ACFTA harus mampu meningkatkan daya saing nasional. Apalagi, pemerintah memandang, ACFTA saat ini dibutuhkan dalam sebuah perekonomian global. (dj)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Rustam-nonaktif

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper