Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timah fokus pada bisnis inti tahun ini

JAKARTA: PT Timah Tbk menyatakan akan fokus pada bisnis inti perusahaan pada tahun ini sehingga tidak memiliki rencana untuk melakukan akuisisi tambang di luar komoditas timah.

JAKARTA: PT Timah Tbk menyatakan akan fokus pada bisnis inti perusahaan pada tahun ini sehingga tidak memiliki rencana untuk melakukan akuisisi tambang di luar komoditas timah.

Corporate Secretary Timah Abrun Abubakar mengatakan peluang akuisisi di luar timah hanya akan terjadi terhadap tambang batu bara milik PT Bara Anugrah Sejahtera yang masih dalam proses uji tuntas. Pada tahun ini perusahaan ingin mengembangkan tambang laut sehingga belum akan melirik tambang batu bara lain.

Belum ada tambang lain. Kami juga belum cari lagi. Kemungkinan malah tidak cari lagi tahun ini karena fokus kami pada pengembangan core bisnis kami yakni peningkatan produksi timah terutama yang di laut, ujar Abrun kepada Bisnis, hari ini.

Terkait dengan perkembangan rencana akuisisi terhadap tambang Bara Anugrah, Abrun menyebutkan hal tersebut masih dalam proses uji tuntas. Kemungkinan hasilnya baru bisa diketahui pada semester pertama tahun ini.

Dia menyebutkan beberapa hal yang masih menjadi pertimbangannya terkait akuisisi tersebut adalah perkembangan harga batu bara. Kalau harga batu bara makin tinggi tentu harga belinya semakin mahal. Dan jika kemudian kami sudah beli ternyata harganya turun kami rugi dong. Tim kami masih mengevaluasi semua hal.

Abrun menyebutkan tambang batu bara yang saat ini masih dalam tahapan uji tuntas memiliki batu bara berjenis sekitar 5.500 kkal6.000 kkal. Akan tetapi, dia tidak menyebutkan jumlah cadangan batu bara yang dimiliki tambang tersebut. Sebelumnya, dia sempat berharap bisa mengakuisisi tambang batu bara yang memiliki cadangan minimal sebesar 20 juta ton.

Rencana akuisisi tambang batu bara tersebut dilakukan karena cadangan batu bara milik salah satu anak usaha Timah semakin menipis dan kemungkinan cadangannya hanya cukup untuk 2-3 tahun lagi.

Untuk pengembangan produksi timah pada 2011, Abrun berharap bisa meningkatkan persentase produksi dari tambang laut menjadi 60%. Selama ini penambangan yang dilakukan Timah masih didominasi penambangan di darat atau onshore.

Tahun ini, Timah juga akan menggenjot pengembangan produk hilirnya seperti pengembangan mineral timah. Langkah tersebut ditempuh guna meningkatkan angka pendapatannya dan sebagai langkah antisipasi jika produksi Timah di 2011 masih sama seperti tahun sebelumnya.

Target produksi tahun ini kami harapkan bisa meningkat atau minimal sama dengan 2010. Untuk volume produksi 2010 belum keluar angka pastinya. Tapi kemungkinan sekitar 40.000 ton, ujarnya.Abrun menyoroti tingkat hujan yang tinggi pada 2010 menyebabkan pihaknya kesulitan memaksimalkan peningkatan produksi timah. Ke depan, dia pun berharap bisa memperbanyak penjualan di pasar dalam negeri. Karena selama ini, sekitar 95% hasil produksi dari Timah dijual ke pasar luar negeri, di mana setengahnya untuk pasar Asia Pasifik seperti Jepang dan Korea.Saat ini, Timah juga tengah mengejar penyelesaian pembangunan pabrik Tin Chemical Cilegon yang targetnya rampung awal kuartal I/2011. Pembangunan pabrik tersebut diperkirakan menelan investasi sebesar Rp250 miliar.Timah juga masih mempersiapkan tambahan armada kapal isap produksi (KIP) untuk produksi di laut, tahun ini diharapkan Timah bisa memiliki 15 armada KIP. Investasi yang dibutuhkan untuk membangun satu kapal KIP sekitar Rp30 miliar.Selain itu, perseroan sedang memodifikasi bucket linc dredge (BLD) menjadi bucket wheel dredge (BWD). Timah memiliki 12 kapal BLD, dan satu di antara sedang menjalani uji coba modifikasi BWD yang targetnya selesai 2012. Jika sukses, pada 2015 Timah menargetkan bisa memodifikasi lima BWD. Investasi modifikasi untuk satu BWD sekitar Rp300 miliar. (aph)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper