Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah China, AS Kebut Negosiasi Dagang dengan India

Delegasi India dan AS telah bertemu di New Delhi selama sepekan, membahas soal akses pasar yang lebih besar, perdagangan digital, hingga bea cukai.
Ilustrasi Taj Mahal sebagai ikon India. / dok Freepik
Ilustrasi Taj Mahal sebagai ikon India. / dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — India dan Amerika Serikat (AS) akan mempercepat perundingan dagang untuk menyelesaikan perjanjian yang mencakup poin kemenangan awal atau early wins bagi kedua negara. 

Melansir Bloomberg pada Rabu (11/6/2025) percepatan perundingan ini dilakukan jelang berlakunya tarif Trump atau tarif balasan AS terhadap India pada bulan depan.

Seorang pejabat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya menyebut, delegasi dari India dan AS bertemu di New Delhi selama sekitar seminggu untuk membahas berbagai isu termasuk akses pasar yang lebih besar, perdagangan digital, peraturan bea cukai, dan hambatan teknis untuk perdagangan.

Tim perdagangan AS telah tiba di New Delhi minggu lalu untuk memajukan negosiasi perdagangan.

India dan AS tengah menggodok kesepakatan dagang bertahap dengan kesepakatan awal yang ditargetkan pada bulan Juli, batas waktu penerapan tarif timbal balik yang disebut pemerintahan Trump. Tarif tersebut—yang menargetkan ekspor India dengan pungutan sebesar 26%—menghadapi tantangan hukum di Washington.

Pembahasan terbaru juga mencakup aturan dan standar untuk keamanan pangan serta tanaman dan kesehatan manusia, kata pejabat tersebut, seraya menambahkan kedua belah pihak membuat kemajuan yang baik menuju penyelesaian kesepakatan yang seimbang. 

Pejabat tersebut menambahkan bahwa pembicaraan untuk menyelesaikan tahap pertama kesepakatan dagang akan terus dipercepat.

Dalam wawancara dengan surat kabar Prancis Le Figaro, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan dirinya berharap dapat mencapai kesepakatan dengan AS sebelum tarif timbal balik berlaku.

Awal bulan ini, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan bahwa dia sangat optimistis tentang prospek kesepakatan perdagangan antara AS dan India dalam waktu dekat. Bulan lalu, Menteri Perdagangan India Piyush Goyal bertemu dengan Lutnick dan menggambarkannya sebagai pertemuan konstruktif. 

Kedua negara mungkin memiliki kesempatan untuk memajukan pembicaraan perdagangan lebih lanjut minggu depan, karena Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan bertemu di pertemuan puncak G7 di Kanada.

India adalah salah satu negara pertama yang memulai perundingan perdagangan dengan AS tahun ini, dengan Modi melakukan upaya penting untuk menenangkan Gedung Putih dengan menawarkan konsesi pada berbagai masalah mulai dari perdagangan hingga imigrasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper