Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Presiden Prabowo Subianto yakni Hashim Djojohadikusumo disebut tidak setuju dengan rencana Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang hendak memperkecil luas rumah subsidi menjadi 25 meter persegi.
Hal itu disampaikan oleh Anggota Satgas Perumahan Bonny Z. Minang. Dia mengatakan telah menjalin komunikasi dengan Hashim mengenai rencana pemangkasan luas tanah rumah subsidi tersebut.
Bahkan, Bonny menyebut Hashim yang juga adik Presiden Prabowo Subianto itu tidak diinformasikan dengan Kementerian PKP mengenai rencana pemangkasan luas tanah rumah subsidi dari semula 60 meter persegi menjadi 25 meter persegi.
“Sudah saya konfirmasi dengan ketua Satgas, Pak Hashim di London dan menurut beliau tidak mengetahui dan tidak menyetujui gagasan itu,” kata Bonny kepada Bisnis, Rabu (4/6/2025).
Bonny menjelaskan kebijakan yang hendak memperkecil luas rumah subsidi itu masih berupa draft dan dapat dibatalkan kapanpun rencana realisasinya.
Pada saat yang sama, Bonny lantas mengingatkan urgensi pembentukan Kementerian Perumahan dilakukan untuk memperbaiki kualitas hunian masyarakat. Pasalnya, bila luas rumah subsidi dipangkas, dikhawatirkan justru menimbulkan ketidaknyamanan bagi para penghuninya.
Baca Juga
“Pak Prabowo melahirkan kembali kementerian Perumahan untuk memperbaiki hunian masyarakat serta memberikan hunian yang sehat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait buka suara mengenai pro-kontra wacana memperkecil batas luas rumah subsidi menjadi 25 meter persegi (m2).
Ara menjelaskan bahwa rencana pemangkasan batas luas rumah subsidi menjadi 25 meter persegi itu dilakukan guna memperluas penyaluran rumah bagi masyarakat.
Dia juga menegaskan, prinsip dari penyusunan draft peraturan tersebut adalah untuk mendorong pembangunan rumah subsidi di kawasan perkotaan di mana lahan yang ada sangat terbatas.
"Tapi tujuan saya [penyusunan draft peraturan] sangat baik. Kenapa? Supaya makin banyak [masyarakat] yang bisa mendapat manfaat. Dan kira-kira ada nggak ruginya buat konsumen? atau malah nggak ada. Kan dia yang pilih rumahnya. Saya optimis kok peraturan ini sangat baik" katanya.
Ara menyebut, tidak terlalu luas sangat sesuai dengan kebutuhan dan lahan yang semakin terbatas. Dengan desain yang baik, rumah subsidi meskipun lahannya terbatas bisa dibangun bertingkat dan sesuai kebutuhan konsumen.