Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Timah Arsari Milik Keluarga Prabowo di Batam Diresmikan Juli 2025

PT Arsari Tambang melalui anak usahanya PT Solder Tin Andalan Indonesia (Stania) akan meresmikan pabrik pembuat solder berbahan timah di Batam pada Juli 2025.
Ilustrasi timah / JIBI
Ilustrasi timah / JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Arsari Tambang melalui anak usahanya PT Solder Tin Andalan Indonesia (Stania) akan segera meresmikan pabrik pembuat solder berbahan timah di Batam pada Juli 2025. 

Presiden Direktur Arsari Tambang, Aryo P. S. Djojohadikusumo mengatakan pabrik tersebut akan memproduksi 2.000 ton tin solder per tahun dan telah mendapatkan kontrak pembelian dari sejumlah pabrik elektronik di dalam negeri maupun ekspor. 

“Betul [diresmikan bulan depan], 2.000 ton per tahun artinya omset yang kita targetkan minimum Rp1 triliun, Rp1 triliun ini akan bukan hanya ekspor, banyak sudah ada beberapa pembeli yang akan beli dari China,” kata Aryo saat ditemui di agenda Indonesia Critical Minerals Conference, Rabu (4/6/2025). 

Aryo mengaku pihaknya tak menyangka permintaan tin solder oleh pabrikan elektronik di Batam cukup besar, salah satu yang telah menandatangani kontrak yakni pabrik Schneider Electric Indonesia dan satu perusahaan lain yang masih dalam proses. 

Tak hanya membidik pasar dalam negeri, perusahaan yang dibangun oleh adik Presiden Prabowo Subianto, yakni Hashim Djojohadikusumo itu juga disebut telah menerima permintaan dari China. 

“Kita sedang lagi mem-finalize beberapa kontrak pembelian, off-take kontrak dengan perusahaan elektronik seperti Schneider, dan juga yang lain-lain. Sehingga ternyata pasar dalam negeri aja makin besar,” tuturnya. 

Lebih lanjut, Aryo juga menerangkan bahwa di lokasi pabrik tin solder milik Stania juga terdapat beberapa potensi pasar, seperti misalnya pabrik baru vendor Apple yang membangun AirTag di lokasi yang berdekatan. 

Kendati demikian, dia belum bisa memberikan informasi lanjutan terkait potensi kerja sama Arsari dengan pabrik vendor Apple tersebut. 

“Di tempat pabrik kita bangun, pabrik tin solder, sudah ada banyak pabrik yang baru. Dan di sebelah pabrik kita, Apple akan menyelesaikan salah satu fasilitas pertama mereka di Indonesia sesuai dengan komitmen mereka kepada pemerintah,” jelasnya. 

Di sisi lain, Aryo juga mengaku bangga lantaran pabrik Arsari dapat dibangun 6-7 bulan. Menurut dia, Indonesia juga berhasil menunjukkan bahwa membangun pabrik di Tanah Air bisa cepat, seperti di Vietnam maupun China. 

“Indonesia harus bangga. Kita ada free trade zone, free tax zone, special economic zone, KEK, yang tidak kalah dengan negara manapun di dunia. Itulah kenapa pembangunan pabrik solder ini yang pertama. nsya Allah kita akan ekspansi besar-besaran dengan mitra-mitra kita dari luar negeri,” jelasnya. 

Sebagai informasi, Hashim Djojohadikusumo membangun pabrik pembuatan solder bernama PT Solder Tin Andalan Indonesia (Stania) dengan investasi awal sebesar Rp 400 miliar dengan target produksi solder PT Stania sebesar 2.000 ton per tahun. Stania merupakan anak perusahaan dari Arsari Tambang (Arsari Group). 

"Target fase pertama dari produksi 2.000 ton solder, yakni meraup omset sebesar Rp1,2 triliun," kata Hashim usai peresmian Stania di Kawasan Industri PT Tunas Prima di Kabil, Batam, Jumat (10/5/2024). 

Solder buatan Stania berbahan dasar timah, mulai dari solder wire hingga solder paste. Timahnya berasal dari Pulau Bangka, yang dikelola oleh Arsari Tambang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper