Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Barang Impor China Terus Banjiri Indonesia, Ini Buktinya

BPS mengungkap China masih menjadi negara asal impor nonmigas terbesar ke Indonesia pada Januari—April 2025. Berikut perincian datanya.
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap China masih menjadi negara asal impor nonmigas terbesar ke Indonesia pada Januari—April 2025.

Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan nilai impor nonmigas dari China mencapai US$25,77 miliar sepanjang empat bulan pertama tahun ini. Bahkan, nilainya naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai US$21,05 miliar.

“China masih menjadi negara utama asal impor nonmigas Indonesia dengan kontribusi mencapai 39,48% terhadap total impor nonmigas Indonesia,” kata Pudji dalam rilis BRS, Senin (2/6/2025).

Sepanjang Januari—April 2025, total nilai impor mencapai US$76,29 miliar atau naik 6,27% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Perinciannya, nilai impor migas adalah US$11,00 miliar atau turun 8,27% pada Januari—April 2025. Sementara itu, nilai impor nonmigas mencapai US$65,29 miliar atau naik 9,18% pada Januari—April 2025.

Pudji mengungkap impor nonmigas dari China ini utamanya adalah berupa komoditas mesin dan peralatan mekanis atau HS 84, dengan nilai mencapai US$5,81 miliar atau dengan porsi 22,53%.

Kemudian, mesin dan perlengkapan elektrik atau HS 85 yang sebesar US$5,37 miliar dengan porsi 20,84%. Serta, kendaraan dan bagiannya atau HS 87 yaitu sebesar US$1,41 miliar atau porsinya adalah 5,46%.

Selain China, Indonesia juga mengandalkan Jepang dan Thailand sebagai negara utama impor nonmigas yang masing-masing mencatatkan kontribusi sebesar 7,72% dan 4,79% terhadap total impor nonmigas pada Januari—April 2025.

Jika dirinci, nilai impor nonmigas dari Jepang mencapai US$5,04 miliar pada Januari—April 2025, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$4,31 miliar. Di sisi lain, nilai impor nonmigas dari Thailand turun dari US$3,28 miliar pada Januari 2024 menjadi US$3,13 miliar pada periode yang sama tahun ini.

“Menurut negara dan kawasan tujuan asal impor, peningkatan nilai impor tertinggi terjadi dengan China, Jepang, dan Asean selain Thailand. Sementara itu, Thailand dan Uni Eropa mengalami penurunan,” ungkapnya.

Berikutnya, kawasan Asean tanpa Thailand mencatatkan pangsa impor sebesar 11,42%, Uni Eropa 5,53%, dan negara lainnya adalah 31,06% sepanjang Januari—April 2025.

Data BPS juga menunjukkan komoditas utama nonmigas yang diimpor Indonesia pada Januari—April 2025 seperti mesin dan peralatan mekanis, mesin perlengkapan elektrik, serta kendaraan dan bagiannya.

“Sepanjang Januari—April 2025, nilai impor ketiga komoditas tersebut memberikan share sekitar 36,05% terhadap total impor non-migas Indonesia,” ungkapnya.

Adapun, nilai impor komoditas utama mengalami peningkatan, baik dari sisi nilai dan juga volume jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Perinciannya, nilai impor mesin peralatan mekanis mencapai US$10,75 miliar dengan volume 1,38 juta ton. Kemudian, nilai impor mesin perlengkapan elektrik sebesar US$9,35 miliar dengan volume 0,54 juta ton. Serta, untuk kendaraan dan bagiannya adalah sebesar US$3,45 miliar dengan berat sebesar 0,52 juta ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper