Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi! Pemerintah Guyur 6 Paket Insentif, dari Bantuan Upah hingga Subsidi Listrik

Paket kebijakan tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat koordinasi terbatas, Jumat (24/5/2025).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Iron-Steel Summit & Exhibition Indonesia 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (21/5/2025). /Bisnis-Afiffah Rahmah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Iron-Steel Summit & Exhibition Indonesia 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (21/5/2025). /Bisnis-Afiffah Rahmah

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan mengguyur enam paket insentif ekonomi pada 5 Juni 2025, demi mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2025 dan kuartal III/2025.

Paket kebijakan tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat koordinasi terbatas dengan jajaran kementerian/lembaga terkait pada Jumat (24/5/2025).

Enam paket kebijakan insentif ekonomi tersebut yaitu diskon tiket pesawat, diskon tarif tol, diskon tarif listrik, penebalan bansos, subsidi upah, dan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).

"Sekarang masing-masing kementerian mempersiapkan regulasinya. Kemarin saya sudah laporkan ke Pak Presiden sehingga mudah-mudahan ini segera diumumkan kalau regulasi di masing-masing kementeriannya selesai," ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (23/5/2025) malam.

Terkait bantuan subsidi upah (BSU), politisi Partai Golkar itu mengungkapkan akan seperti era pandemi Covid-19. Persyaratannya yaitu pekerja dengan upah di bawah Rp3,5 juta per bulan.

Hanya saja, jika pada era pandemi besaran subsidi upah sebesar Rp600.000 maka BSU kali ini akan lebih kecil. Airlangga sendiri belum mengungkap nilai pastinya.

Adapun untuk diskon tarif listrik, skemanya sama seperti pada Januari dan Februari lalu. Hanya saja, kini yang akan menerima hanya pelanggan dengan daya hingga 1.300 VA. Berbeda dengan diskon listrik pada Januari—Februari 2025 yang berhak menerima manfaat adalah pelanggan PLN dengan daya hingga 2.200 VA.

Lebih lanjut, Airlangga meminta setiap pihak bersabar. Menurutnya, kepastian besaran tarif hingga lama waktu enam insentif tersebut akan terungkap usai aturan teknis di masing-masing kementerian terbit.

Airlangga mengungkapkan bahwa enam paket kebijakan insentif ekonomi tersebut untuk menyambut libur pergantian tahun ajaran sekolah yang berlangsung Juni hingga Juli 2025.

"Ini kaitannya kan dengan masa libur anak-anak. Jadi kita kan Lebaran, tahun baru kemarin kan terlalu dekat [beri insentifnya] itu di Q1 [kuartal I/2025] sehingga kita perlu mendukung untuk yang Q2 dan Q3 [kuartal II/2025 dan kuartal III/2025]," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Morgiarso menambahkan bahwa paket insentif tersebut untuk menjaga ekonomi tetap bisa tumbuh di angka psikologis 5%.

Susi menjelaskan, perlu insentif fiskal untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung industri dalam negeri di tengah gejolak ketidakpastian ekonomi dunia.

"Pilar kita utamanya kan di pasar domestik itu konsumsi, [berkontribusi] 55% sendiri [terhadap pertumbuhan ekonomi]. Makanya kita ingin memberdayakan itu dengan segala macam skema insentif tadi," jelas Susi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (23/5/2025) malam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper