Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Pangkas Outlook Ekonomi RI 2025 jadi 4,6% meski Ketidakpastian Global Mereda

Bank Indonesia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari rentang 4,7%—5,5% menjadi 4,6%—5,4% pada akhir 2025 mendatang.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti memberikan keterangan saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (19/3/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti memberikan keterangan saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (19/3/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari rentang 4,7%—5,5% menjadi 4,6%—5,4% pada akhir 2025 mendatang, meskipun ketidakpastian global akibat tarif resiprokal mulai mereda.

Pemangkasan proyeksi ini nyatanya telah terjadi sejak bulan lalu, yang sebelumnya diprediksi akan lebih rendah dari titik tengah 4,7%—5,5%.

Revisi ke bawah ekonomi Indonesia tersebut juga dilakukan saat Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo merevisi ke atas ekonomi global dari 2,9% menjadi 3%. 

“BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berada dalam kisaran 4,6%-5,4% lebih rendah dari sebelumnya 4,7%-5,5%,” ujarnya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (21/5/2025).

Perry menyampaikan bahwa saat ini ekonomi Indonesia perlu terus diperkuat untuk memitigasi dampak ketidakpastian global akibat kebijakan tarif resiprokal. 

Terlebih, realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2025 yang sebesar 4,87% secara tahunan atau year on year (YoY), lebih rendah dari harapan pemerintah. 

Untuk itu, berbagai respon perlu makin diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi untuk mengutakan permintaan domestik serta optimalisasi ekspor. 

Alhasil, BI memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) dari 5,75% menjadi 5,5%. 

“Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Mei 2025 memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,5%,” ungkapnya.

Penurunan tersebut diikuti dengan penurunan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75%, dan suku bunga Lending Facility turun sebesar 25 bps menjadi 6,25%. 

Perry menekankan bahwa keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga prakiraan inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1%, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamental, serta untuk turut mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

Ke depan, Bank Indonesia terus mengarahkan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi dalam sasarannya dan stabilitas nilai tukar rupiah yang sesuai fundamental dengan tetap mencermati ruang untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan domestik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper