Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Jaga Harga Gabah Kering di Tingkat Petani saat Harga Beras Dunia Turun

Harga gabah kering akan dipertahankan pada kisaran Rp6.500. Kendati, harga dunia sedang turun.
Petani menjemur gabah hasil panen di Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (5/4/2024).
Petani menjemur gabah hasil panen di Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (5/4/2024).

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berkomitmen untuk menjaga harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram (kg), meski saat ini harga beras dunia turun.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi untuk menanggapi kemungkinan penurunan harga beras dalam negeri seiring turunnya harga beras di tingkat dunia.

“Komitmennya pemerintah, Pak Prabowo selalu sampaikan, petani kita dijaga. Jadi Rp6.500 [per kg] GKP, mau harga naik, harga turun, minimal Rp6.500 per kg Bulog beli,” kata Arief saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jumat (16/5/2025). 

Arief mengeklaim, harga beras di dalam negeri saat ini relatif stabil, baik di tingkat petani maupun konsumen. Dia juga mengatakan, stok cadangan beras pemerintah di gudang Bulog saat ini bahkan mencapai 3,7 juta ton.

“Kalau kita punya stok banyak, punya cadangan pangan pemerintah, seperti dengan Perpres No.125/2022, kita bisa lihat hasilnya seperti hari ini,” ujarnya.

Menyitir Panel Harga Bapanas, Jumat (16/5/2025), pukul 14.24 WIB, harga rata-rata GKP di tingkat petani mencapai Rp6.614 per kg atau turun 0,15% dibanding hari sebelumnya. 

Sementara itu, harga beras dengan kualitas medium di tingkat konsumen secara rata-rata nasional berada di level Rp13.740 per kg, atau 9,92% dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp12.500 per kg. 

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa harga beras dunia merosot ke titik terendah pada April 2025. Kondisi ini dipicu oleh stok yang melimpah dari India dan Asia. 

Anjloknya harga beras dunia pada April 2025 terjadi usai India mencabut pembatasan ekspor gandum yang diberlakukan pada 2022, menyebabkan harga ekspor beras India merosot ke level terendah dalam 22 bulan.   

Harga beras di Thailand turun ke level terendah dalam tiga tahun, sedangkan Vietnam merosot ke level terendah dalam hampir lima tahun.   

“Setelah merosot hampir sepertiga dari puncaknya di 2024, harga telah menemukan titik terendah,” kata para pedagang dan eksekutif industri, melansir Reuters, Kamis (8/5/2025)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper