Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Estonia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral antara kedua negara pada sektor digitalisasi. Selain itu, kemitraan pada bidang lain seperti makanan dan minuman serta pariwisata juga akan ditingkatkan.
Kerja Sama tersebut tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Kamar Dagang dan Industri Estonia atau Kaubandus-Toostuskoda (KTK) di Jakarta pada Selasa (22/4/2025).
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Bernardino Moningka Vega menuturkan, beberapa bidang potensial yang dapat dikerjasamakan antara kedua negara adalah pada sektor digitalisasi, makanan dan minuman, serta pariwisata.
Bernardino menuturkan, melalui upaya ini, pihaknya berharap dapat meningkatkan kolaborasi antara Indonesia dan Estonia. Hal ini terutama pada bidang digitalisasi teknologi mengingat keahlian Estonia pada sektor ini.
"Karena digitalisasi ini adalah sektor yang akan berkembang terus, Indonesia punya potensi sekitar US$360 miliar. Itu adalah suatu sektor yang sangat membutuhkan teknologi, dan membutuhkan bisnis model yang bisa dikembangkan di Indonesia dengan kolaborasi dengan Estonia," jelas Bernardino.
Dia mencontohkan, salah satu bentuk kerja sama pada bidang teknologi antara kedua negara adalah pengembangan tech center. Dia bahkan menyebut, di Bali saat ini sudah ada beberapa perusahaan Estonia yang melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan digital di Indonesia.
Baca Juga
Adapun, pada bidang makanan-minuman serta pariwisata, Bernardino menuturkan bentuk kolaborasi Indonesia-Estonia akan dibahas lebih lanjut ke depannya. Dia mengatakan, salah satu potensi kerja samanya adalah ekspor-impor produk makanan dan minuman kedua negara.
"Mereka kan ada produk-produk makanan-minuman, bisa saling import-ekspor. Nilai dagang kita kan US$540 juta, naik 40% dari tahun lalu, jadi cukup banyak potensi. Estonia juga bisa jadi pintu gerbang buat pasar-pasar Eropa lainnya atau negara-negara Uni Eropa lainnya," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsahkna mengatakan negaranya terkenal di dunia sebagai negara digital. Dia menyebut, Estonia telah sepenuhnya sukses mendigitalisasi layanan publik kepada masyarakat.
Tsahkna menuturkan Estonia telah sukses mengembangkan digitalisasi tersebut ke bidang-bidang lain selama sekitar 20 tahun terakhir.
"Semua layanan publik di Estonia kini bisa ditemukan secara online, seperti e-residency, anda bisa menjalankan bisnis, dan menikmati layanan untuk perusahaan atau individu, hingga keamanan siber," jelasnya.
Tsahkna menuturkan, peningkatan hubungan kerja sama antara kedua negara menjadi sangat penting. Hal ini mengingat keadaan dunia yang dibayangi beragam ketidakpastian, mulai dari perang Rusia-Ukraina, konflik Gaza, konflik di Afrika, dan lainnya.
Oleh karena itu, Tsahkna menuturkan dalam kunjungannya ke Indonesia kali ini, dirinya akan bertemu dengan sejumlah Menteri Indonesia untuk membahas upaya meningkatkan kerja sama pada beragam bidang mulai dari ekonomi hingga keamanan.
"Kita memiliki kepentingan yang sama, dan bergantung pada pemahaman yang kita inginkan bagi rakyat Estonia dan di Indonesia, kita akan memiliki kehidupan yang berkembang dengan baik di masa depan," ujarnya.