Bisnis.com, JAKARTA - Uni Eropa dan Amerika Serikat tidak membuat kemajuan yang berarti dalam pertemuan kedua pihak minggu ini seiring dengan sikap pemerintahan Presiden Donald Trump yang mengindikasikan sebagian besar tarif yang dikenakan pada blok tersebut tidak akan dihapus.
Melansir Bloomberg pada Rabu (16/4/2025) Kepala Perdagangan Uni Eropa (UE) Maros Sefcovic bertemu selama sekitar dua jam dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer di Washington pada Senin (14/4/2025).
Menurut orang-orang yang mengetahui pertemuan itu, Sefcovic meninggalkan rapat dengan sedikit kejelasan tentang sikap AS. Dia pun masih berjuang untuk menentukan tujuan pihak Amerika.
Para pejabat AS mengindikasikan bahwa tarif timbal balik sebesar 20%, yang telah dikurangi menjadi 10% selama 90 hari, serta tarif lain yang menargetkan sektor-sektor termasuk mobil dan logam tidak akan dihapuskan sepenuhnya, kata orang-orang tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim.
Meski pejabat AS telah menyarankan bahwa tindakan sektoral harus tetap berlaku, beberapa tarif pada mobil dapat diimbangi dengan meningkatkan investasi, produksi, dan ekspor dari AS, kata orang-orang tersebut. Namun, mereka berspekulasi bahwa tidak ada yang menghentikan pungutan untuk ditingkatkan di masa mendatang jika ekspor AS tidak mendapat dorongan.
Uni Eropa telah menawarkan agar kedua belah pihak menghapus semua tarif atas barang-barang industri, termasuk mobil. AS sejauh ini menolak usulan tersebut.
Baca Juga
AS ingin perusahaan kimia Eropa memproduksi lebih banyak prekursor yang digunakan dalam industri farmasi di AS, mengintegrasikan rantai pasokan, memiliki pengadaan yang istimewa dan menyarankan blok tersebut untuk menaikkan harga obat-obatannya, kata orang-orang tersebut.
Terkait baja dan aluminium, serta potensi pungutan di masa mendatang atas tembaga, AS ingin UE mengajukan proposal, sembari mengusulkan kemungkinan tarif bersama, menurut sumber tersebut. Mereka mengatakan tidak jelas apakah beberapa ide yang diajukan mendapat dukungan lebih luas dalam pemerintahan, tetapi mencatat beberapa tidak sesuai dengan aturan WTO.
Uni Eropa juga mengusulkan peningkatan pembelian gas alam cair dari AS, tetapi pejabat Trump sejauh ini menunjukkan sedikit minat dalam mengeksplorasi rute tersebut sebagai alternatif tarif.
Namun, Trump mengisyaratkan awal bulan ini bahwa pembelian energi dapat membantu memangkas surplus perdagangan UE dengan AS. Dia mengatakan defisit AS dapat menghilang dengan mudah dan cepat karena UE membutuhkan energi Amerika.
"Mereka harus membeli dan berkomitmen untuk membeli energi dalam jumlah yang sama dan kami memilikinya," ujar Trump.
Pejabat AS bersikeras membahas hambatan non-tarif yang dikenakan Uni Eropa seperti regulasi kecerdasan digital dan buatan serta standar pangan, kata sumber tersebut. Diskusi antara kedua belah pihak akan berlanjut pada tingkat teknis.
Trump mengumumkan serangkaian tarif besar-besaran bulan ini dalam upayanya untuk menata ulang sistem perdagangan global, membawa kembali pekerjaan manufaktur ke AS, dan meningkatkan pendapatan untuk membayar perpanjangan pemotongan pajak.
Pemerintahannya juga telah melanjutkan rencana untuk mengenakan bea masuk pada impor semikonduktor dan farmasi. Semua tarif baru Trump tersebut akan dikenakan pada barang-barang Uni Eropa senilai sekitar €380 miliar (US$431 miliar).
Uni Eropa minggu lalu sepakat untuk penerapan serangkaian tarif balasan terhadap AS atas bea masuk 25% yang dikenakan Trump pada ekspor baja dan aluminium selama 90 hari. Langkah tersebut dilakukan setelah Trump menunda pengenaan tarif timbal baliknya pada sebagian besar ekspor UE untuk jangka waktu yang sama.
Kebijakan balasan UE, yang menargetkan sekitar €21 miliar barang AS, akan segera diberlakukan setelah 90 hari jika negosiasi tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Blok tersebut sudah berupaya untuk menyiapkan lebih banyak tindakan balasan jika skenario itu terwujud.
Secara paralel, blok tersebut bergegas untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan dengan negara-negara di seluruh dunia dan meningkatkan fungsi pasar tunggalnya.
Menurut data Departemen Perdagangan AS, Negeri Paman Sam mengimpor kendaraan baru senilai lebih dari US$52,3 miliar dari Uni Eropa tahun lalu. Sebagian besar dari mobil senilai US$11,3 miliar yang diekspor AS ke blok tersebut adalah kendaraan sport yang dibuat oleh produsen Jerman BMW AG dan Mercedes-Benz Group AG.