Bisnis.com, JAKARTA - Prancis berencana meningkatkan investasinya di Indonesia. Bidang seperti pertanian hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjadi beberapa sektor yang diincar.
Menteri urusan Perdagangan Luar Negeri dan Warga Prancis di Luar Negeri, Laurent Saint-Martin menuturkan, saat ini sudah banyak perusahaan Prancis yang berinvestasi di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut tersebar pada beragam bidang seperti energi, transportasi, teknologi, dan lainnya.
Dia mengatakan, ke depannya Prancis berupaya untuk memperdalam dan meningkatkan investasinya ke Indonesia.
Saint-Martin menuturkan, kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron ke Indonesia pada akhir Mei mendatang akan menjadi momentum bagi Prancis untuk meningkatkan investasinya. Dia menyebut, Prancis memiliki keunggulan pengetahuan dan teknologi pada beberapa bidang yang telah diakui oleh dunia.
"Kita ingin menjadikan kesempatan kunjungan Presiden Macron untuk masuk ke bidang-bidang lain seperti pertanian, pangan, hingga ke AI dimana Prancis bisa membawa keahliannya ke Indonesia," kata Saint-Martin dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Adapun, dalam kunjungannya ke Indonesia, Saint Martin mengatakan dia telah bertemu dengan sejumlah menteri pada Kabinet Merah Putih untuk membahas peluang kerja sama dan investasi Prancis di Indonesia.
Baca Juga
Dia menyebut telah bertemu dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.
Sementara itu, Kedutaan Besar Prancis di Indonesia melalui siaran pers menyebut, saat ini terdapat sebanyak 200 anak perusahaan Prancis yang mempekerjakan sekitar 54.000 karyawan Indonesia.
Hal tersebut mencatatkan kontribusi yang mencapai lima miliar Euro bagi pertumbuhan ekonomi, pembangungan basis industri dan teknologi Indonesia, dan pertukaran pengetahuan dan keterampilan.
"Prancis merupakan investor Eropa kedua terbesar di Indonesia," jelasnya.
Secara terpisah, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melalui keterangan resminya menyebut, Indonesia dan Prancis telah membahas sejumlah kemitraan dan kerja sama terkait sektor transportasi darat, laut, udara, perkeretaapian.
Adapun, peluang kerja sama sektor darat yang dibahas adalah peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas transportasi umum di wilayah perkotaan di seluruh Indonesia, serta pembiayaan proyek Bus Rapid Transit (BRT) di Medan dan Bandung yang akan berkontribusi pada sistem transportasi terpadu dan meningkatkan mobilitas.
Pada sektor perhubungan laut, kerja sama yang dibahas adalah pembaharuan MoU Certificate of Recognition (COR). Saat ini, MoU tersebut terdapat pada kategori 1, sehingga hanya Indonesia yang mengakui sertifikat pelaut Prancis. Ke depan, diharapkan MoU tersebut menjadi kategori 3 sehingga Indonesia dan Prancis saling mengakui.
Untuk sektor perhubungan udara, dibahas perpanjangan kerja sama Technical Cooperation Agreement dan modernisasi peralatan navigasi penerbangan untuk wilayah ruang udara kawasan Barat Indonesia.
Sementara itu, pada sektor perkeretaapian, dibahas potensi kerja sama pada proyek pengembangan Perkeretaapian Bandung, elektrifikasi Padalarang-Cicalengka, serta akselerasi rencana LRT Bandung.