Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) menyatakan sebanyak 70 negara telah mencoba berkomunikasi dengan pihaknya. Proses pengajuan negosiasi tarif ke AS makin ramai menjelang waktu pemberlakuan tarif resiprokal pada 9 April 2025.
Dikutip dari Bloomberg, Selasa (8/4/2025), Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan, pihaknya berharap tarif resiprokal dapat turun saat negosiasi berlangsung dengan mitra dagang AS. Dia pun memastikan semua negosiasi dengan berbagai negara yang mengajukan penawaran akan dibahas.
"Bagi negara-negara yang tidak membalas, kami berada pada tingkat tarif maksimum, dan saya berharap bahwa melalui negosiasi yang baik yang akan kami lakukan hanyalah melihat tingkat tarif turun," ujar Bessent dalam sebuah wawancara dengan Foxx Business.
Dengan 70 negara yang tercatat, Bessent menyebut, akan menghadapi April-Juni yang sibuk dengan negosiasi. Dalam hal ini, dia menyinggung Jepang yang akan menjadi prioritas AS.
Pasalnya, Jepang dinilai cepat tanggap dan langsung menghubungi Washington. Presiden AS Donald Trump juga telah berbicara dengan PM Jepang Shigeru Ishiba dan keduanya sepakat untuk menunjuk negosiator untuk terlibat dalam perdagangan.
Di samping itu, Bessent menerangkan bahwa negosiasi dipastikan tidak akan rampung sebelum tarif timbal diberlakukan pada 9 April atau besok.
Baca Juga
Ketika ditanya apakah akan ada pertimbangan untuk menurunkan batas tarif dasar universal di bawah 10% yang diumumkan Trump minggu lalu, Bessent mengatakan, "Semuanya ada di atas meja," ujarnya.
Presiden Trump disebut akan terlibat secara pribadi dalam negosiasi ini dan dia yakin bahwa ada persaingan yang tidak adil yang membuat negosiasinya akan sulit.