Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menanggapi penurunan jumlah pemudik pada periode Lebaran 2025 imbas lemahnya daya beli masyarakat.
Cak Imin mengatakan, pemerintah saat ini terus memberikan stimulus-stimulus berupa bantuan sosial (bansos) untuk mengantisipasi pelemahan daya beli.
“Stimulus sudah terus dikeluarkan, bantuan-bantuan langsung kita percepat termasuk berbagai skenario yang sudah disiapkan,” kata Cak Imin kepada wartawan di Masjid Istiqlal, Senin (31/3/2025).
Dia meyakini, stimulus-stimulus yang diberikan pemerintah kepada masyarakat dapat menggenjot daya beli masyarakat.
Di sisi lain, adanya tantangan global imbas kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS), kata dia, perlu diantisipasi bersama-sama. Menurutnya, semua pihak harus bahu-membahu mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari kebijakan Trump tersebut.
“Insyaallah yang penting kita bahu-membahu menyadari beratnya tantangan, terutama akibat global khususnya akibat kebijakan Amerika Serikat,” pungkas Muhaimin.
Baca Juga
Merujuk data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), potensi pergerakan mudik Lebaran diproyeksi mencapai 146,48 juta orang. Jumlah tersebut turun 23% dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 190 juta orang.
Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan dari LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah pemudik tahun ini turun dibanding tahun lalu.
“Daya beli masyarakat secara umum mengalami penurunan lantaran pendapatan yang cenderung menurun,” kata Teuku kepada Bisnis, Rabu (12/3/2025).
Selain itu, tunjangan hari raya (THR) para pegawai pemerintahan juga ikut menurun. Faktor-faktor inilah yang kemungkinan memengaruhi penurunan jumlah pemudik di tahun ini.
Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan, pada Lebaran 2024, selain THR, masyarakat juga menikmati berbagai gelontoran bantuan sosial (bansos) ekstra dan dana terkait gelaran Pilpres dan Pileg.
“Makanya jumlah pemudik dan nilai belanja Lebaran 2024 jauh lebih tinggi dari 2023 dan tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Wijiyanto kepada Bisnis, Rabu (12/3/2025).
Dia mengatakan, menurunnya jumlah pemudik Lebaran 2025 terjadi lantaran tahun ini masyarakat tidak menikmati faktor-faktor tersebut.
Selain itu, kondisi daya beli masyarakat saat ini menurun serta tidak adanya kepastian mengenai pekerjaan, merupakan faktor utama penurunan jumlah pemudik dan belanja saat Lebaran.