Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Ara Bakal Bangun 70.000 Rumah Subsidi untuk Guru, Nakes dan Nelayan

Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) akan membangun 30.000 unit rumah subsidi untuk nakes dan 20.000 untuk nelayan.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Ara bersilaturahmi dan halal bihalal ke kediaman Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Jalan Denpasar Raya, Jakarta Selatan, Senin (31/3/2025). Bisnis/Mochammad Ryan H
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Ara bersilaturahmi dan halal bihalal ke kediaman Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Jalan Denpasar Raya, Jakarta Selatan, Senin (31/3/2025). Bisnis/Mochammad Ryan H

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) akan membangun 70.000 rumah subsidi untuk tenaga kesehatan (nakes), guru, dan nelayan tahun ini.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Ara saat berkunjung ke kediaman Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Jakarta Selatan, Senin (31/3/2025).

Ara merinci, rumah subsidi itu terdiri dari 30.000 unit untuk nakes, 20.000 unit untuk guru, dan 20.000 untuk nelayan. Menurutnya, hal ini atas arahan Presiden Prabowo Subianto.

"Jadi kita juga didukung oleh pak Prabowo, pak Dasco [wakil ketua DPR RI], dan Gubernur BI [Perry Warjiyo], bagaimana dari relaksasi kebijakan BI kita juga mendapatkan support dana yang besar untuk membangun perumahan," tutur Ara.

Asal tahu saja, BI baru saja menambah besaran insentif kebijakan likuiditas makroprudensial alias KLM, yang awalnya 4% menjadi 5%, terkhusus sektor perumahan dari dana pihak ketiga perbankan mulai 1 April 2025.

Nantinya, insentif KLM khusus sektor perumahan dinaikkan secara bertahap dari rencana awal Rp23 triliun menjadi Rp80 triliun. 

Ara pun mengatakan, penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi didukung oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Namun, dirinya tak menutup kemungkinan untuk melibatkan bank lain.

Rumah Subsidi untuk Pekerja Media

Lebih lanjut, Ara juga mengatakan pihaknya juga akan membangun 1.000 unit rumah subsidi bagi pekerja media, khususnya jurnalis.

"Nanti kita bikin pertemuan dengan wartawan, saya alokasikan 1.000 rumah subsidi buat wartawan," katanya.

Dia menuturkan, saat ini pihaknya masih mencari pengembang atau developer yang mumpuni untuk menggarap proyek tersebut. Ara menekankan, meski rumah subsidi kualitasnya harus tetap menjadi perhatian.

Ara mengatakan kelak rumah subsidi itu akan berlokasi di Bogor atau Banten. Menurutnya, rumah subsidi tidak bisa dibangun di Jakarta.

"Biasanya kan kalau rumah subsidi tidak di Jakarta, di luar Jakarta, tapi harus pilih pengembang yang bagus supaya rakyatnya jangan kecewa," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper