Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maksimalkan Penyerapan Gabah, Pemerintah Beri Investasi Rp16,6 Triliun ke Perum Bulog

Pemerintah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram
Petani memanen padi di areal persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).
Petani memanen padi di areal persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).

Bisnis.com, SRAGEN — Presiden Prabowo Subianto akan memberikan modal investasi sebesar Rp16,6 trilliun kepada Perum Bulog.

Juru Bicara dan Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Presiden Prita Laura mengatakan terdapat ada dua hal yang menjadi tujuan diberikannya investasi tersebut diberikan kepada Bulog. Pertama untuk memastikan ketersedian bahan pangan di masyarakat.

“Kemudian yang kedua adalah untuk memastikan harga, harga yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan juga harga yang mensejahterakan petani,” ujarnya di Sentra Penggilingan Padi SPP (BULOG) Sragen, Jumat (21/3/2025).

Investasi tersebut juga bertujuan untuk memastikan petani mendapatkan harga yang lebih adil dan dapat menikmati hasil yang lebih baik dari gabah yang mereka jual.

Dalam catatan Bisnis, pemerintah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram

Rafaksi gabah diatur di dalam Keputusan Badan Pangan Nasional (Kepbadan) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan Atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

Seiring dengan penerapan kebijakan ini, pemerintah berharap dapat memotong rantai middleman yang selama ini mengambil keuntungan berlebihan dari harga gabah, yang pada akhirnya merugikan petani. 

“Nah sekarang kami ingin melihat bagaimana proses tersebut, kebijakan tersebut dilaksanakan,” ucapnya.

Pemerintah berkomitmen untuk mengedukasi petani tentang pentingnya menjaga kualitas gabah agar dapat menghasilkan beras berkualitas tinggi. 

Gabah yang memiliki kualitas yang baik tidak hanya akan memberikan harga yang lebih tinggi, tetapi juga akan meningkatkan daya saing produk beras Indonesia.

“Karena bagaimanapun gabah yang memiliki kualitas yang baik, akan menghasilkan juga kualitas beras yang juga baik,” tutur Prita.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper