Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) buka suara terkait kondisi tempat penyimpanan ikan (cold storage) hingga jalur pendistribusian ikan seiring wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang dikepung banjir.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistyo mengatakan hingga saat ini pihaknya tengah memantau kondisi lokasi yang terkepung banjir.
Distribusi akan terganggu jika wilayah tersebut dikepung banjir.
“Beberapa lokasi terjadi genangan air atau banjir. Kami juga sedang mengecek kondisi ini kemudian dengan data yang kami ada, apakah lokasi-lokasi tersebut ada infrastruktur dari penyimpanan, pelabuhan, ataupun tempat budidaya yang terkena,” kata Budi dalam konferensi pers, Rabu (5/3/2025).
Untuk itu, dia belum bisa berkomentar lebih jauh seberapa besar banjir berdampak pada infrastruktur penyimpanan ikan.
“Ini mungkin menjadi bagian dari penguatan atau hal-hal langkah-langkah yang harus kita lakukan juga terkait dengan kondisi alam,” ujarnya.
Baca Juga
Namun, dia juga tak menyangkal bahwa ada beberapa lokasi yang terdampak banjir yang cukup masih. Meski begitu, KKP masih memantau apakah lokasi yang terkepung banjir merupakan lokasi cold storage atau tempat penyimpanan stok ikan.
“Kalau ada cold storage. Kalau ada cold storage, apakah terganggu distribusinya selama ini, nanti menjadi pantauan kami. Kami akan update kondisinya,” tuturnya.
Dalam catatan Bisnis, bencana banjir yang mengepung sejumlah wilayah di Jabodetabek pada Selasa (4/3/2025) belum seluruhnya surut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Selasa malam, sejumlah titik di Jabodetabek terpantau masih belum surut.
Untuk wilayah Kabupaten Bekasi hingga Selasa (4/3/2025), pukul 19.00 WIB, banjir di beberapa titik belum surut. Tercatat sebanyak 18 desa di 10 kecamatan yang terdampak banjir.
Kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Bojongmangu, Cikarang Utara, Cikarang Timur, Cikarang Pusat, Cibitung, Cibarusah, Serang Baru, Setu, Tambun Utara, dan Tambun Selatan.
Sementara itu, di wilayah Kota Bekasi, banjir menggenangi 25 kelurahan di 12 kecamatan. Masyarakat terdampak sebanyak 18.738 KK atau 61.233 jiwa. Alhasil, sebanyak 47 KK atau 360 jiwa dari Kecamatan Bekasi Utara mengungsi sementara waktu ke musola Jumiatur Khair.