Bisnis.com, JAKARTA — Shell Plc. dijadwalkan mengumumkan strategi bisnis barunya pada 25 Maret 2025 mendatang, usai kabar Direktur Gas Terpadu dan Industri Hulu Zoe Yujnovich mengundurkan diri.
Menjelang pengumuman tersebut pula, Shell giat merombak jajaran eksekutifnya selain untuk mengganti Yujnovich.
Melansir dari Bloomberg, Rabu (5/3/2025), Shell dijadwalkan untuk mengungkap strategi terbaru untuk tahun 2025 dan tahun-tahun berikutnya, dalam sebuah presentasi pada di hadapan para investor di New York.
Chief Executive Officer Wael Sawan mengungkapkan di bawah kepemimpinan Yujnovich, dia telah meninggalkan legacy alias warisan jangka panjang dalam membentuk strategi Shell.
Baca Juga : Direksi Shell Mengundurkan Diri, Ini Penyebabnya |
---|
Sebelumnya Sawan menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah membuat kemajuan yang signifikan dalam dua tahun terakhir dalam membangun stabilitas dengan rekam jejak kinerja yang kuat dan manajemen portofolio yang aktif, sekaligus menyederhanakan bisnis.
Shell, sejak 2023, telah melakukan penyederhanaan dan berfokus pada kegiatan dengan keuntungan yang lebih besar.
Perusahaan mengatakan kepada Reuters pada Desember 2024 bahwa Shell Energy—yang merupakan perusahaan di bidang energi terbarukan, pembangkit listrik, dan pasokan pelanggan—akan dipecah menjadi unit pembangkit listrik dan perdagangan yang terpisah.
Sawan mengatakan bahwa pada paruh pertama 2026 mendatang, Shell juga akan mengintegrasikan divisi teknis, yang membentuk direktorat Proyek dan Teknologi, ke dalam lini bisnisnya.
Adapun, Cederic Cremers ditunjuk sebagai presiden gas terintegrasi dan Peter Costello akan menjadi presiden hulu.
Melihat rekam jejak Cremers, dirinya ditunjuk sebagai wakil presiden eksekutif gas alam cair pada 2021 dan telah memegang berbagai peran di Shell di berbagai divisi dan negara sejak bergabung dengan perusahaan pada tahun 2002.
Sementara Costello diangkat sebagai wakil presiden eksekutif minyak dan gas konvensional pada 2021 setelah bergabung dengan Shell pada 2016 setelah perusahaan bergabung dengan BG Group. Dia juga telah bekerja di berbagai posisi dan negara.
Masih kuartal pertama 2025, perombakan ini menjadi yang kedua kalinya dalam tahun ini pada komite eksekutif Shell.
Pada Januari, Shell mengumumkan promosi Andrew Smith untuk memimpin divisi perdagangan dan pasokan dan mengangkatnya ke dalam komite, yang menandakan semakin pentingnya unit ini bagi perusahaan energi raksasa ini. Machteld de Haan juga akan bergabung dengan komite sebagai pemimpin hilir, energi terbarukan, dan solusi energi.
Jabatan Smith dan de Haan akan berganti menjadi presiden, bukan direktur, sebuah perubahan untuk semua jabatan di komite eksekutif yang berlaku per 1 April. Para pemimpin fungsional akan tetap disebut sebagai chief officer di fungsi masing-masing.